Breaking News

In Memoriam Fakhrurradzie Gade, Selamat Jalan Sang Editor

Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen Banda Aceh itu menghembuskan nafas terakhir Jumat malam (11/11/2016) pukul 23.00 WIB di Rumah Sakit..

Penulis: Muslim Arsani | Editor: Yusmadi
zoom-inlihat foto In Memoriam Fakhrurradzie Gade, Selamat Jalan Sang Editor
IST
Fakhrurradzie Gade

Jurnalis Harian Waspada Munawardi Ismail antara lain menulis, "Semua lembar memori terkuak pagi ini, saat kau sudah tak lagi bersama kami...Sekarang tugas berat kami dan Acehkita melanjutkan cita-cita muliamu. Mohon maaf, ada permintaan terakhirmu belum kupenuhi, aku merasa berdosa akan hal itu, sekali lagi maafkan, semoga engkau damai di alam baka, amiin."

Suparta, adalah satu di antara sahabat seperjuangan Radzie lainnya yang juga merasakan duka mendalam. Ia bercerita tentang hari-hari terakhirnya bersama almarhum. Pertemuan itu terjadi pada Selasa 8 November. Saat itu Radzie mendapat jadwal mengajar mahasiswa di kelas komunikasi Universitas Syiah Kuala.

Suparta yang dikenal dengan nama Ucok Parta sempat meminjamkan sepatunya karena sepatu almarhum belum kering setelah dicuci. Pada hari itu, Radzie tampak bersemangat di depan mahasiswa.

Sesi perkuliahan itu pun berakhir di meja makan ditemani seorang dosen kelas. "Dia (almarhum) makan dengan lahap," kata Ucok Parta, jurnalis yang ikut terlibat dalam tim Ekspedisi Indonesia Biru bersama Dandhy Dwi Laksono. Ucok juga sempat membuatkan Radzie mi dan menggoreng telur pada Rabu 9 November.

"Malam itu di luar kebiasaan makannya sampai dua piring," ujarnya.

Pada Kamis 10 November, Radzie datang ke Kantor AJI Banda Aceh dengan niat meliput acara Deklarasi Damai di Mapolda Aceh. Tapi ia mengeluh sakit di bahu kiri, katanya masuk angin. Seperti biasa Radzie minta diboncengi Ucok menuju ke Mapolda. Tapi sampai di Mapolda, sebelum acara dimulai, dia minta kunci kereta mau pulang.

"Katanya terlalu dingin di dalam ruangan," ujar Ucok. Itulah hari terakhir kebersamaan Ucok dan almarhum.

Menyelesaikan tugas

Kepergian Radzie juga dirasakan teman-teman keperjuangannya di AJI Banda Aceh. Bahkan teman-teman keluarga besar AJI Banda Aceh seperti Ketua Adi Warsidi, Mukhtaruddin Yakob, Reza Fahlevi, Windy Paghta, Yayan Zamzami dan Maisarah (Kak Mai) mengatakan setelah keluar dari rumah sakit rencananya akan mengajak Radzie cek up ke Penang Malaysia. Tapi semua itu kini hanya menjadi cita-cita yang tertunda.

Di tengah kondisi kesehatannya yang tak stabil, beberapa waktu terakhir Radzie juga terlibat dalam penulisan buku Rindu (Tanpa) Perang, Pengalaman Wartawan Meliput Konflik Aceh.

Buku ini ditulis keroyokan oleh para wartawan senior peliput konflik Aceh. Mereka adalah; Adi Warsidi, Ali Raban, Ayi Jufridar, Bustamam Ali, Daspriani Y Zamzami, Imran MA, Mukhtaruddin Yakop, Munawardi Ismail, Murizal Hamzah, Nani Afrida, Nasir Husein, Nur Raihan Lubis, Riznal Faisal dan Saiful Bahri.

Almarhum bertindak sebagai editor dalam penerbitan buku tersebut. Di tengah euforia buku tersebut akan diluncurkan, duka menyelimuti para penulisnya. Mereka kehilangan sang editor.

Almarhum Fakhrurradzie Gade telah menuntaskan tugasnya, namun belum sepenuhnya merasakan buah manis dari kehadiran buku itu.

Bak ungkapan sebuah puisi, sosok almarhum pergi bersama jiwa yang hilang. Seperti yang ditulis pemilik akun facebook Sri Wahyuni Bener Meriah, aktivis perempuan Aceh yang juga sahabat almarhum. Serambinews.com mengutip utuh puisi yang khusus ditulis untuk almarhum itu.

Sahabat jiwa

Jiwa...sahabat, adalah jiwa
Yang menyatukan kita
Bukan...bukan benda sahabat
Tapi cinta
Cinta yang menyatukan kita

Kemanusiaan...sahabat..ya kemanusiaan
Ia yang menggamit kita bersama
Kau menangis saat kemanusiaan diinjak-injak
Kita bergegas bangun, turun ke jalan
Hirau pada penyebab kekisruhan

Ia ...itu dia sahabat..karena kau sejiwa, karena aku sejiwa
Maka saat kau pergi..yang hilang juga jiwa

Ooo sahabat..terbanglah dengan rentang sayap doa
Doa dari kami para sobat
Rintih harap kami pada pemilik jiwa

Almarhum Fakhrurradzie Gade dimakamkan di desa kelahirannya Cot Nuran, Kecamatan Kemala, Kabupaten Pidie, Sabtu pagi 12 November 2016...Selamat jalan sahabat, selamat jalan sang editor....(Anshari Hasyim)
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved