Penebangan Pohon Kuno Tuntas di Blangpidie

Penebangan pohon kuno di kawasan Jalan Sentral, Kota Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), yang dilakukan Sarah Ali (49)

Editor: hasyim
SERAMBI/ZAINUN YUSUF
Pohon kono berumur ratusan tahun di kawasan Jalan Central Kota Blangpidie, ibukota Kabupaten Abdya yang ditebang sejak 17 November lalu akhirnya tuntas ditebang seja dua hari laluk, tetapi pohon sengaja disisakan dengan ketinggian sekitar 7 meter. Sarah Ali (49) berdiri di sekitar sisa pohon yang telah ditebang, Rabu (28/12/2016). SERAMBI/ZAINUN YUSUF 

BLANGPIDIE - Penebangan pohon kuno di kawasan Jalan Sentral, Kota Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), yang dilakukan Sarah Ali (49) sejak 17 November lalu, akhirnya tuntas. Menyahuti masukan sejumlah tokoh mayarakat, pohon yang dulunya tumbuh rindang di kawasan depan asrama TNI itu tidak ditebang habis sebagaimana rencana semula, melainkan disisakan dengan ketinggian hingga 7 meter.

Sarah Ali, warga Desa Pulau Kayu/Padang Baru, Kecamatan Susoh, melaksanakan pekerjaan penebangan pohon kayu selama lebih dari satu bulan. Namun, Sarah Ali kepada Serambi mengaku kegiatan penebangan yang aktif ia lakukan hanya sekitar 15 hari. Selebihnya, kegiatan penebangan pohon besar itu tersendat-sendat karena ada pihak yang mengaku sebagai pemilik, kemudian melarang pohon tersebut ditebang.

Pekerjaan penebangan juga sempat terhenti selama beberapa hari lantaran Sarah Ali harus pulang ke Simeulue, setelah salah seorang anaknya meninggal dunia di daerah kepulauan tersebut. Sarah Ali juga tidak bisa melakukan pekerjaan penebangan kayu yang sudah terikat kontrak dengan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya, karena melaksanakan kenduri tujuh dan 40 hari meninggal salah seorang anaknya.

“Alhamdullillah, kegiatan penebangan pohon besar ini mampu saya selesaikan dengan baik, meskipun selama melakukan kegiatan penebangan saya banyak mengalami tantangan,” kata Sarah Ali alias Ogek.

Bertahun-tahun melakoni pekerjaan khusus menebang pohon di sejumlah daerah, pohon besar di jantung Kota Blangpidie merupakan pohon terbesar dengan ukuran terbesar yang pernah ditebang. “Sebagai kenang-kenangan, saya membawa pulang dua potong cabang pohon ini,” kata Ogek, ayah tujuh anak ini.

Kepala BPBK Abdya, Amiruddin ketika ditanya Serambi, Rabu kemarin, juga mengaku kegiatan menebang pohon besar yang dilaksanakan Sarah Ali sejak 17 November lalu, sudah selesai sejak dua hari lalu. “Sekarang, kami sedang membersihkan sisa-sisa pohon yang jatuh ke bawah dengan menggunakan mesin pemotong kayu dan alat berat,” katanya.(nun)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved