Pilkada 2017
Tim Gabungan Kejar Penembak
Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio S Djambak menyatakan, pihaknya telah membentuk tim gabungan untuk
Megapengkhianat
Saat berada di Pidie, Kapolda menyebut pelaku penembakan dua warga sipil di Peunaron, Aceh Timur, maupun yang memberondong dengan peluru posko Abusyik (bupati terpilih Pidie) pada Senin (6/3) dini hari itu sebagai megapengkhianat (pengkhianat besar -red).
Ia juga meminta seluruh jajarannya mengejar pelaku penembakan yang menurutnya telah mencederai keamanan dan perdamaian di Aceh.
Di sisi lain, Kapolda meminta pelaku segera menyerahkan diri dan polisi siap memburu di mana pun ia berada. “Ini megapengkhianat. Kita minta pelaku segera menyerahkan diri atau akan kami tindak tegas,” ujar Kapolda Aceh menjawab sejumlah wartawan di lokasi Posko Abusyik Gampong Seupeeng Ulee Cot, Peukan Baro, Pidie, Senin (6/3).
Posko Abusyik (paslon bupati Pidie nomor urut 2) itu ditembaki sekelompok orang pada Senin (6/3) sekira pukul 01.00 WIB. Tidak ada korban jiwa maupun yang cedera. Namun, saat penembakan terjadi sebelas pria yang berada di dalam posko/rumah sewa itu kaget luar biasa. Empat orang di antaranya sedang main catur di teras rumah/posko dan tujuh lainnya berada di dalam posko.
Saat meninjau lokasi kejadian, Kapolda didampingi Kapolres Pidie, AKBP M Ali Kadhafi SIK. Juga hadir di lokasi Dandim 0102 Pidie, Letkol Usik Samwa Parana.
Ia juga menarik kesimpulan dari dua kejadi itu bahwa dengan adanya penembakan menandakan masih adanya senjata ilegal beredar di Aceh. Makanya polisi meminta pemilik senjata segera menyerahkan diri dan mengembalikannya ke pihak keamanan terdekat.
Untuk langkah selanjutnya, Kapolda menginstruksikan jajarannya agar meningkatkan patroli dialogis dan razia yang melibatkan Polri dan TNI. “Kita atur formasi untuk peningkatan keamanan,” kata Kapolda Aceh.
Sebagaimana diberitakan kemarin, salah satu korban yang ditembak itu, yakni Juman (50) adalah kader PNA Kecamatan Peunaron. Ia bahkan menjabat Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PNA di Kecamatan Peunaron. Tugasnya paralel memenangkan Irwandi Yusuf untuk gubernur Aceh dan Nek Tu sebagai bupati Aceh Timur.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Nasional Aceh (PNA), Irwandi Yusuf berharap Polri mampu mengungkap kasus-kasus penembakatan itu dalam waktu sesingkat mungkin dan mampu pula memberikan efek jera. “Polri sekarang sudah punya SDM dan peralatan yang modern. Saya yakin, pelaku penembakan ini akan terungkap,” ujar Irwandi yang juga gubernur Aceh terpilih pada Pilkada 2017.
Pengamat politik dan keamanan Aceh, Aryos Nivada MA juga meminta kepolisian membentuk tim khusus, guna mengungkap pelaku penembakan Juman dan Misno, warga Peunaron Baro, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, Minggu (5/3) dini hari. Jika pelaku berhasil dibekuk, maka sudah pasti membongkar siapa sebenar yang bermain di balik insiden yang hampir merenggut dua nyawa warga sipil tersebut.
“Polisi harus membentuk tim khusus untuk mengungkap secepatnya pelaku, baik eksekutor, penyandang dana, sampai pelaku intelektualnya. Ini bagian dari langkah antisipasi sekaligus akan memberikan efek jera bagi pelaku,” kata Aryos kepada Serambi melalui pesan WhatsApp, Senin (6/3).
“Polisi juga harus menggelar operasi intelijen yang lebih maksimal lagi. Ini bagian dari deteksi dini,” sebutnya.
Terhadap insiden yang tersebut, Aryos percaya sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengungkap secara transparan. Namun, satu hal yang sepatutnya menjadi catatan penting polisi atas kejadian itu bahwa masih banyaknya peredaran senjata ilegal di kalangan masyarakat sipil di Aceh. “Baik senjata sisa konflik maupun senjata baru yang masuk, apalagi wilayah Aceh Timur sangat strategis sebagai daerah yang beririsan dengan negara luar,” kata Aryos. (aya/dan/dik/c49)