Dosi Elfian MC Kece, Imam Oke

KESIBUKAN dalam dunia entertaint tak menyurutkan langkahnya untuk menyalurkan bakat sebagai imam

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/RA KARAMULLAH

KESIBUKAN dalam dunia entertaint tak menyurutkan langkahnya untuk menyalurkan bakat sebagai imam shalat. Sejak duduk di bangku kuliah, bapak dua anak ini sudah dipercayakan menjadi imam. Terlebih saat Ramadhan tiba, hampir saban malam ia mengimami shalat Isya, Tarawih, dan Witir di beberapa tempat.

Namanya Dosi Elfian (33). Pria yang berasal dari Desa Baharu, Kecamatan Susoh, Abdya, ini, cukup lihai dalam ‘dunia cuap-cuap’. Ia telah mengasah bakatnya menjadi presenter dan pembawa acara (MC) sejak 2003 silam. Namanya terkenal dari panggung ke panggung. Ia kerap diundang sebagai MC pada acara tertentu, baik acara pemerintah maupun nonpemerintah.

Rutinasnya tak lepas dari dunia televisi. Kini ia dipercaya sebagai Manager Operasional dan Program Kompas TV Aceh. Gaya bicaranya oke, pengetahuannya luas, penampilannya pun tak diragukan. Bisa dibilang, Dosi MC kece yang update dengan perkembangan zaman.

Namun siapa sangka, di balik rutinitasnya sebagai MC, di balik penampilannya yang stylish, ia ternyata imam shalat yang fasih dan memiliki kemampuan membaca Alquran cukup baik.

MC Kece, Imam pun oke. Mungkin kata-kata itu pantas untuk Dosi. Saban tahun, setiap Ramadhan, Dosi kerap diundang ke beberapa tempat untuk menjadi imam. Ia juga sering mengimami awak redaksi Serambi Indonesia, Serambi FM, dan Kompas TV yang melaksanakan shalat Isya, Tarawih, dan Witir sebelum menyelesaikan rutinitas redaksi.

Melakoni pekerjaan dalam dunia entertaint dan menjadi imam, bagi Dosi dua rutinitas yang unik. Ia bersyukur, karena Allah memberikan kemampuan itu kepadanya, terlebih menjadi imam. Menurutnya, semua orang diberikan kemampuan oleh Allah SWT, di dalamnya ada tanggung jawab.

“Kemampuan yang diberikan itu harus bermanfaat bagi orang lain. Bagi saya, menjadi MC bermanfaat bagi orang lain, menjadi imam juga bermanfaat bagi orang lain,” kata Dosi.

Menjadi imam memang bukan perkara mudah. Dosi sendiri sudah mengasah kemampuannya sejak di bangku sekolah dan kuliah. Ia adalah alumnus Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) dan Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry. “Paman saya namanya Ustaz Ilyas Syafi’i. Beliau imam di kampung. Saat kuliah dulu ketika pulang kampung saya sering disuruh jadi imam, beliau mengajari saya kalau ada salah,” tuturnya.

Ia juga belajar tajwid kepada pamannya yang lain, yaitu Ayah Ushuluddin. Sedangkan irama tartil, Dosi berguru kepada abangnya bernama Najib Azis. “Kepada orang-orang ini lah saya belajar. saya juga belajar menjadi khatib dan Alhamdulillah juga sering dimintai jadi khatib kalau sudah pulang ke kampung,” kata Dosi yang juga kerap menjadi presenter pengajian rutin KWPSI yang disiarkan Kompas TV.

Untuk bacaan ayat dalam shalat, Dosi sering sekali membacakan ayat-ayat di luar juz 30. Dosi sering membaca penggalan-penggalan ayat pada juz awal dalam Alquran. “Kadang-kadang ayat Alquran yang sering disampaikan dalam tausiah saya bawa ke dalam shalat, karena ada pesan-pesan khusus dalam ayat tersebut,” ujarnya.

Irama bacaannya terdengar cukup merdu. Dosi tak meniru irama bacaan imam atau syeh lain. Ramadhan kali ini, selain rutin menjadi imam Tarawih di musalla Serambi, ada beberapa undangan ke sejumlah tempat untuk mengimami shalat Tarawih. Namun, ada beberapa yang ia tolak, karena alasan tertentu.

“Semoga setiap aktivitas kita mencari nafkah dan dalam karya kita, bermanfaat bagi orang lain. Menurut Rasulullah SAW, orang yang sukses adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain,” pungkas Dosi Elfian.(dan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved