Zakat Fitrah Menurut Kajian Empat Mazhab
SETIAP umat Islam dianjurkan untuk memberikan sedekah dari sebagian rezeki yang dikaruniakan Allah swt
Menurut Mazhab ini, zakat fitrah wajib dikeluarkan berupa qut (makanan pokok yang mengenyangkan), akan tetapi golongan yang bermazhab Syafi’i berbeda pendapat tentang qut yang digunakan dalam menunaikan zakat fitrah. Di antara mereka ada yang berpendapat qut yang digunakan adalah qut balat, yaitu makanan pokok yang dikonsumsi oleh suatu daerah, sekalipun muzakki (penunai zakat fitrah) tidak mengonsumsinya. Sebagian yang lain berpendapat qut yang digunakan adalah qut dirinya, yaitu makanan pokok yang ia konsumsi walaupun daerah tersebut mengonsumsi jenis makanan yang lain.
Mazhab Hambali
Mazhab Hambali didirikan oleh Ahmad bin Muhammad bin Hilal. Lahir di Baghdad pada 164 H dan wafat pada 241 H. Masalah Zakat Fitrah menurut Mazhab Hambali, zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah: gandum bur, gandum syair, kurma, kismis, dan keju. Kalau tidak ada jenis bahan pokok di atas, maka yang wajib dikeluarkan adalah jenis bahan pokok dalam bentuk biji-bijian dan buah-buahan. Mazhab ini berpendapat bahwa kadar zakat fitrah yang pasti dari makanan pokok atau jenis biji-bijian adalah 2,8 kg. Dalam Kitab Al Mughni, karya Imam Ibn Qudaamah al Hanbali (wafat pada 60 H), juz 2 halaman 671, “Barang siapa memberikan qimah (harga) maka tidak memenuhi unsur zakat”.
Demikianlah kajian tentang zakat fitrah menurut imam empat mazhab. Hal ini menjadi pegangan bagi kita dalam menunaikan zakat fitrah. Merujuk pada kajian ini, maka Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, selaku lembaga ulama yang mempunyai kewenangan berfatwa di Aceh telah mengeluarkan fatwa mengenai zakat fitrah dan ketentuan-ketentuannya.
Fatwa MPU Aceh No.13 Tahun 2014 tentang Zakat Fitrah dan Ketentuan-ketentuannya sbb: (1) Zakat Fitrah adalah kadar harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim pada akhir Ramadhan; (2) Zakat Fitrah wajib dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok daerah setempat; (3) Kadar zakat fitrah yang dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok adalah 2,8 kg; (4) Zakat fitrah berdasarkan Mazhab Hanafi dapat dikeluarkan dalam bentuk harga dari kurma kering, gandum sya’ir, anggur kering dan gandum bur; (5) Kadar zakat fitrah yang dikeluarkan dalam bentuk harga dari kurma kering, gandum sya’ir, anggur kering dan gandum bur adalah seharga 3,8 kg.
Membayar zakat fitrah dengan uang tidak dibolehkan (tidak sah) dalam Mazhab Syafi’i, Maliki dan Hambali. Membayar zakat fitrah dalam bentuk uang dibenarkan menurut Mazhab Hanafi, tapi yang dihargakan bukan harga beras, melainkan harga 3,8 kg hintah (gandum), syair (padi belanda), tamar (kurma), dan zabib (anggur). Semoga kita semua dalam mengerjakan ibadah selalu memperhatikan ketentuan-ketentuan dari Allah Swt dan petunjuk dari sunnah Rasulullah saw.
* Tgk. H. Faisal Ali, Ketua PWNU/Wakil Ketua MPU Aceh. Email: mahyal_ulum@yahoo.com