Tersangka Punya Kebiasaan Aneh

Nasruddin (45), tersangka yang menggorok leher dan memutilasi tubuh ibu kandungnya, Bihe

Editor: bakri
NASRUDDIN, pelaku mutilasi terhadap ibu kandungnya 

* Sekali Makan, Habiskan Sekardus Mi

KUTACANE - Nasruddin (45), tersangka yang menggorok leher dan memutilasi tubuh ibu kandungnya, Bihe (bukan Mise sebagaimana diberitakan kemarin -red), ternyata memiliki kebiasaan aneh. Di antaranya, Nasruddin mampu menghabiskan sekardus (40 bungkus) mi instan tanpa dimasak, dalam waktu sekali makan.

Gambaran profil dan kebiasaan Nasruddin ini diungkapkan Kepala Desa Desa Titi Mas, Ilham, kepada Serambi Jumat (30/6). Ilham mengaku heran tentang kebiasaan Nasruddin, tersangka pembunuh ibu kandungnya, Bihe (70) di desa itu pada Kamis (29/6) sekitar pukul 01.00 WIB.

“Jujur saja, ada hal yang sangat aneh pada diri Nasruddin. Dia mampu makan mi instan tanpa dimasak dalam jumlah banyak. Sekali makan dia habiskan satu kardus mi instan yang isinya 40 bungkus. Saya heran melihat dia kalau soal makan mi instan,” kata Ilham kepada Serambi kemarin.

Namun, Ilham tak merinci kapan dan di mana ia pernah menyaksikan Nasruddin melahap sekardus mi instan mentah dan berapa lama waktu yang ia perlukan untuk “prestasi” unik itu.

Keanehan kedua, ungkap Ilham, tersangka Nasruddin punya kebiasaan minum minuman suplemen dalam sachet bergelas-gelas. “Pendeknya, dia minum minuman berenergi tanpa batas, bergelas-gelas. Ini yang sedikit aneh pola makan dan minumnya bila dibandingkan dengan masyarakat di desa kami,” kata Keuchik Ilham.

Ilham mengaku selama ini sering duduk di warung kopi dengan tersangka Nasruddin, karena rumah Ilham hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah Nasruddin. Di warung itulah ia pernah melihat Nasruddin minum bergelas-gelas minuman suplemen dan seperti tak ada hentinya. Minum, minum, dan minum lagi. Persis seperti orang kecanduan minuman tertentu atau seperti orang yang sangat kehausan.

Dilihat dari fisiknya, Nasruddin tergolong tinggi besar. Tenaganya pun kuat sekali. Itu sebab warga sering memakai jasanya sebagai buruh lepas di ladang maupun di sawah.

Lalu, apakah karena badannya besar dan tenaganya kuat, sehingga Nasruddin mampu makan mi instan dan menenggak minuman bersuplemen dalam porsi besar? Nasruddinlah yang tahu jawabnya. Sayangnya ia kini tak bisa dijumpai dan ditanyai karena sedang dalam perawatan di RSU Adam Malik Medan setelah kaki kanannya yang kena tembak, akhirnya diamputasi kemarin.

Suka bercanda
Di sisi lain, kata Keuchik Ilham, tersangka yang berperilaku brutal kepada ibu kandungnya itu, sehari-hari adalah sosok yang suka bercanda gurau dan doyan bergaul di tengah masyarakat. Ilham mengaku selama ini ia sering duduk di warung kopi dengan tersangka, karena rumah Ilham hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah Nasruddin.

Selama ini, lanjut Ilham, Nasruddin berprofesi sebagai buruh tani. Dia tipe pekerja keras dan memiliki tenaga yang kuat, sehingga warga sering memakainya sebagai buruh lepas di ladang maupun di sawah.

Cuma, menurut Ilham, belakangan ini tersangka sering melamun, tatapan matanya kosong, dan cepat marah. “Tapi amarahnya masih bisa dia kendalikan. Makanya saya sedikit pun tidak menyangka kalau Nasruddin bisa setega itu terhadap ibu yang sudah mengandung, melahirkan, dan bersusah payah membesarkannya,” kata Ilham.

Sebagai sahabat sekaligus tetangga Nasruddin, Ilham sering mendengar “curhat” Nasruddin seputar rumah tangganya. Ia juga pernah mengungkapkan keinginannya agar istrinya yang sudah menceraikannya mau rujuk dan kembali kepadanya. Tapi wanita yang berasal dari Liang Pangi, Kecamatan Lawe Alas, Agara, itu tidak bersedia rujuk.

Menurut Ilham, tersangka juga pernah minta kepada saudaranya untuk dinikahkan dengan wanita lain. Tapi karena pihak keluarga khawatir setelah dinikahkan ia bakal ditinggal lagi oleh istrinya--seperti sudah dua kali dialami Nasruddin--sehingga keinginannya itu tak disahuti keluarga.

Selain itu, kata Ilham, tersangka juga mengidap penyakit epilepsi (ayan). Soal penyakitnya itu pun sering dikeluhkan tersangka kepada Ilham selaku sahabat sekaligus kepala desa.

Di akhir perbincangannya dengan Serambi, Ilham mengaku tak habis pikir mengapa Nasruddin yang dikenalnya suka bersenda gurau dan tergolong gaul dalam masyarakat, tiba-tiba tega menghabisi ibu kandungnya secara sadis.

Ilham juga menmbahkan, setelah Nasruddin dirawat di Medan dan setelah ini akan menjalani proses hukum, anak lelakinya yang berumur 15 tahun kini harus tinggal bersama abang tersangka bernama Arifin yang juga merupakan buruh tani. (as)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved