Ketua Dewan Pers Ajak Perangi Berita Hoax
saat ini telah banyak beroperasi media-media tidak resmi yang menyebarkan berita-berita tidak valid.
Laporan Miqdad Shiddiq | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Menjelang akhir tahun 2016 berita hoax semakin banyak tersebar di tengah masyarakat terutama melalui media sosial.
Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama dewan pers untuk sama-sama memerangi fenomena tersebut.
Hal tersebut disampaikannya saat berkunjung ke Kantor Harian Serambi Indonesia dan tampil dalam diskusi di Kompas TV, Rabu (9/8/2017).
Pria yang akrap disapa Stanley menjelaskan, saat ini telah banyak beroperasi media-media tidak resmi yang menyebarkan berita-berita tidak valid.
Baca: Dewan Pers: Media Harus Terlibat Dalam Pencegahan Terorisme
Celakanya berita-berita tersebut tidak jarang menjadi konsumsi masyarakat umum.
Stanley memaparkan, saat ini bahkan telah beredar 47 ribu media di seluruh Indonesia dengan 2.500 diantaranya media cetak dan 43.300 lainnya media online.
Namun, yang terverifikasi oleh dewan pers hanya 500 media cetak dan 168 media online.
Sementara sisanya masih tidak diketahui validitasnya.
"Bahkan tak jarang kasus pemerasan dan penipuan terjadi dengan membawa embel-embel badan pers, padahal media tersebut adalah media abal-abal," ujar Stanley menceritakan contoh kasus yang pernah ia temui.
Baca: Kecam Aksis Kekerasan, Jurnalis Gelar Unjuk Rasa di Aceh Singkil
Stanley pun menghimbau masyarakat untuk mencegah dan memerangi berita hoax dengan lebih selektif dalam memilih media dalam mendapatkan informasi.
"Untuk itu dewan pers telah merilis daftar-daftar media yang telah diverifikasi agar masyarakat tahu kebenaran berita yang diterimanya," ujarnya.
Diskusi dengan Dewan Pers tersebut membahas tentang berita hoax dan isu radikalisme yang saat ini sedang hangat diseluruh Indonesia.
Turut hadir dalam diskusi tersebut, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), Prof Yusny Saby MA dan sejumlah awak media senior.