Kautsar Bercerita Pengalamannya Umrah Dengan First Travel, Ini Keanehan Sejak di Pesawat dan Hotel
Kautsar mengaku kaget melihat banyaknya calon jemaah yang ternyata tak diberangkatkan umrah oleh First Travel.
Kemudian pada Desember 2016, First Travel mengumumkan calon jemaah dapat berangkat antara bulan Januari-April 2017.
(Baca: Bagaimana Pengaturan Bos First Travel Tunjuk Jemaah yang Berangkat ke Tanah Suci?)

"Tiba-tiba dadakan, tanggal 17 Februari berangkat umrah. Dikasih tahunya (sama First Travel) Februari awal, cuma selang seminggu dari keberangkatan," kata pegawai swasta yang bekerja di daerah Jakarta Selatan tersebut.
Beruntung, kantor tempat Kautsar bekerja, mengizinkannya untuk mengambil cuti umrah. Keanehan lainnya, ketika naik pesawat.
Kautsar dan anggota keluarganya tak ada yang duduk berdekatan. Mereka terpisah jauh dan duduk bersama calon jemaah lain.
Padahal, lanjut dia, seharusnya jika check in bersamaan, posisi duduk mereka berdekatan.
Sama halnya ketika menginap di hotel, Kautsar dan keluarganya awalnya terpisah tidur di kamar yang berbeda.
Baca: Menu-menu Restoran di Inggris Milik Bos First Travel, Kerupuk Harganya Rp 80 Ribu

Namun, pada akhirnya mereka dapat tidur satu kamar berbarengan.
Dengan kapasitas 1 kamar untuk 5 orang. Selama beribadah umrah, Kautsar bersyukur tak ada permasalahan yang dialami oleh dirinya dan keluarganya.
Pelayanan yang diberikan muthawif atau pendamping umrah, kata dia, juga sangat baik.
Ketika ada barang anggota keluarga mereka yang hilang, muthawif membantu mencarikannya.
Begitu pula ketika ada seseorang dalam rombongan yang hilang, muthawif yang berkeliling masjid untuk mencari orang tersebut.
Baca: Bos First Travel Mengaku Tidak Ingat Kemana Hilang Rp 848,7 Miliar Uang Milik Korban

"Di sana alhamdulillah pelayanannya bagus. Enggak ada (jemaah) yang kecewa sama sekali," kata ayah seorang anak tersebut.