Myanmar Teroris tak Berjanggut
Jika berkaca kasus-kasus Rohingya, muslim Arakan adalah korban dari ekstrimisme Budha di Myanmar
Penulis: Amirullah | Editor: Yusmadi
Militer Myanmar sudah sangat cocok dilakab sebagai teroris karena memenuhi batasan definisi apa itu teroris.
Teroris: te.ro.ris [n] orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, biasanya untuk tujuan politik: gerombolan- telah mengganas dengan membakar rumah penduduk dan merampas hasil panen. [KBBI]
[BACA: Kisah Relawan Pembasmi Kutu Wanita Rohingya]

Maka, sesungguhnya benar seperti dikatakan Ketua Dewan Pers Indonesia, Yosep Stanley Adiprasetyo. Jangan mengaitkan terorisme dengan agama. Pelaku kekerasan bisa hadir dari kalangan mana pun dan pemeluk agama apa pun, seperti di Myanmar.
Dalam satu diskusi di Banda Aceh awal Agustus yang lalu, di mana saya hadir dan menemani beberapa kali kunjungan Dewan Pers ke sejumlah media, Yosep Adi Prasetyo, meminta kepada seluruh media yang ada di Indonesia agar berhati-hati dalam memberitkan aksi terorisme yang terjadi di Indonesia.
Dengan tegas ia meminta kepada seluruh media agar tidak mengaitkan agama tertentu dengan isu terorisme.
Kembali ke nasib muslim Rohingya, semoga dunia adil melihat ini dan menabal teroris bagi pelaku kekerasan di Arakan.
Kita lihat dengan nyata, sesungguhnya militer Myanmar itu teroris tak berjanggut, bersorban, dan tak bercelana jingkrak! tetapi lebih kejam dari yang dituduhkan barat terhadap Islam selama ini. Allahu aklam. [Arif Ramdan | Wartawan Serambi Indonesia, pegiat di Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh]