Pojok Humam Hamid
Tambang Rakyat di Aceh: Potensi, Prospek, dan Tantangan
Mayoritas lokasi tambang rakyat tidak memiliki standar keamanan minimal, tanpa alat pelindung diri, ventilasi yang memadai, maupun pelatihan teknis.
Oleh Ahmad Humam Hamid*)
ACEH adalah wilayah yang kaya akan sumber daya alam, termasuk mineral, logam, dan terutama energi fosil yang selama ini menjadi incaran banyak pihak.
Di tengah kekayaan ini, tumbuhlah tambang rakyat sebagai bentuk inisiatif masyarakat untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
Di daerah pedalaman dan pegunungan, tambang rakyat membuka peluang ekonomi nyata dengan memberikan akses penghasilan jauh lebih besar dibandingkan bertani atau berdagang kecil.
Bagi banyak keluarga miskin yang tak memiliki akses modal besar atau pekerjaan formal, tambang rakyat menjadi penyambung hidup yang penting.
Namun, realitas yang dihadapi tidak sesederhana itu.
Sebagian besar aktivitas tambang rakyat berjalan di luar kerangka hukum dan tanpa izin resmi--dikenal sebagai Penambangan Tanpa Izin (PETI).
Kondisi ini bukan hanya menimbulkan kerugian ekonomi bagi negara, tetapi juga berdampak serius pada lingkungan dan keselamatan manusia.
Kerusakan hutan, pencemaran sungai yang menjadi sumber kehidupan masyarakat, tanah yang kehilangan kesuburan, serta risiko longsor yang mengancam permukiman sudah menjadi kenyataan di berbagai kabupaten seperti Aceh Selatan, dan Pidie.
Lebih menyedihkan lagi, banyak kegiatan tambang rakyat justru dikendalikan oleh para pemodal besar dari luar daerah yang hanya menggunakan warga lokal sebagai tenaga kerja murah.
Ini bukan pemberdayaan ekonomi, melainkan eksploitasi yang justru memperparah kemiskinan.
Selain kerusakan lingkungan, masalah keselamatan kerja juga sangat memprihatinkan.
Mayoritas lokasi tambang rakyat tidak memiliki standar keamanan minimal, tanpa alat pelindung diri, ventilasi yang memadai, maupun pelatihan teknis.
Akibatnya, kecelakaan fatal yang merenggut nyawa pekerja tambang kerap terjadi, namun nyaris tanpa perhatian serius dari otoritas terkait.
Nyawa manusia yang hilang di lubang tambang sempit menjadi harga yang terlalu mahal hanya demi keuntungan sesaat.
Baca juga: Usul Wilayah Tambang Rakyat ke Gubernur, Bupati Pidie Diapresiasi
Perlu Solusi Jangka Panjang
tambang rakyat adalah
tambang rakyat emas
tambang emas rakyat
tambang emas di aceh
tambang emas di pidie
pojok humam hamid
humam hamid aceh
Serambi Indonesia
Proposal Trump, Otoritas Teknokratis, dan Prospek Damai Palestina |
![]() |
---|
MSAKA21 - Kerajaan Lamuri: Maritim, Inklusif, dan Terbuka – Bagian XII |
![]() |
---|
Kekonyolan Bobby dan “Hikayat Ketergantungan”: Yunnan, Bihar, Minas Gerais, dan Aceh |
![]() |
---|
Ironi Palestina: Koalisi Keuangan Internasional dan Retak Internal Berkelanjutan |
![]() |
---|
MSAKA21: Tiga Indra, Aceh Lhee Sagoe, dan “Soft Hegemonic Transition” - Bagian XI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.