Kas Abdya Kritis dan Banyak Utang, Akmal Ibrahim Curhat dan Mohon Maaf di Media Sosial

Akmal menyatakan baru sekali ini sepanjang sejarah Pemkab Abdya menghadapi satu kasus luar biasa. Yakni, krisis keuangan hingga terlilit utang.

Penulis: AnsariHasyim | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/RAHMAT SAPUTRA
Bupati Abdya, Akmal Ibrahim menandatangi dokumen KUA PPAS APBK Perubahan 2017, disaksikan para pimpinan dan anggota DPRK Abdya, Rabu (6/9/2017) sore. Penyerahan dokumen itu dilakukan di kebun Akmal Ibrahim, Desa Geulima Jaya, Kecamatan Susoh. 

Mohon maaf kalau banyak harapan tak tercapai.

Sebab, sisa uang yg ada cukup sedikit, bahkan paling minim dalam sejarah.

Dari jumlah APBD 2017 sebesar Rp 1 trilyun lebih, jumlah sisa uang yg tersedia dalam APBKP, cuma Rp 40 milyar.

Beban utang akibat kebijakan keuangan sebelum pelantikan saya, mencapai Rp 27 milyar lebih.

Sehingga sisa uang segar yg ada cuma sekitar Rp 13 milyar.

Sisi lain, biaya operasional pemerintah triwulan 3 dan 4, sudah pada kering alias kritis, karena sudah terkuras antara Januari-Agustus.

Contohnya, biaya perjalanan dinas bupati dan wakil bupati, malah sudah terutang hampir Rp 100 jt.

Artinya, khusus perjalanan dinas ini, uang belum saya pakai, tapi utang sudah ada.

Kawan2 dan rakyat abdya semua, atas nama orang yg kalian percaya, saya mohon maaf.

Banyak harapan rakyat yg ingin saya kembalikan, hingga akhir tahun 2017 ini, mungkin tak akan terlaksana.

Tapi insya Allah, 2018, semua akan lebih baik. Amin.. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved