Balita Gizi Buruk Kritis Di RSUD Langsa

Namanya Sugianto. Usianya 5 tahun. Sedianya, bocah seumuranya sedang senang-senangnya bermain

Editor: bakri
Sugianto (5) yang kini alami masa kritis setelah gizi buruk dideritanya semakin memburuk, didampingi ibundnaya, Swiyah, sejak Rabu (20/9) hingg kini di rawat di ruang PICCU RSUD Langsa. ?Foto direkam Jumat (22/9) malam.SERAMBI/ZUBIR 

“Sudah beberapa malam ini saya tidak tidur dan badan saya mulai tidak enak. Saya takut jika saya sakit, tidak ada yang merawat Sugianto,” ujarnya.

“Saya sangat takut kehilangan Sugianto, karena sekarang hanya dia yang saya miliki. Kakaknya dulu meninggal saat baru lahir. Adiknya juga meninggal setelah lahir. Saya sangat trauma. Saya mohon kepada Allah agar memberi kesembuhan anak saya satu-satunya ini,” ujar Sawiyah dengan suara bergetar.

Menurut Sawiyah, Sugianto menderita gizi buruk sejak lahir. Mungkin karena kurangnya asupan gizi saat dalam kandungan. Setelah berumur 5 tahun, kondisinya pun tak membaik bahkan semakin parah. Berat badan Sugianto saat ini hanya 2,5 Kg, seharusnya berat normal untuk anak seusianya adalah 18-20 Kg. Hingga sekarang, Sugianto pun belum bisa berjalan maupun berbicara, karena tubuhnya sangat lemah dan perkembangan tubuhnya sangat lamban akibat penyakit yang dideritanya.

“Dia hanya bisa tersenyum dan tertawa kecil saja. Saat dia lapar, tangannya yang mengisyaratkan. Lalu saat ia haus, mulutnya bergerak seperti meniup-niup sesuatu,” ujar Sawiyah sambil memandangi anaknya.

Anggota DPR Aceh asal Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, Sabtu (23/9) membantu Sawiyah sejumlah uang agar ia tidak harus bekerja selama merawat anaknya di rumah sakit.

“Bantuan Rp 1 juta ini diantar oleh anggota tim saya di Aceh Timur, sebab saya belum bisa datang ke sana (RSUD Langsa) karena padatnya jadwal rapat di DPRA. Nanti jika anak ini jadi dirujuk ke Banda Aceh, saya akan jenguk langsung, dan saya berjanji akan turut membantu proses penanganannya di sini (RSUZA Banda Aceh),” ungkapnya.

Tokoh pemuda Peureulak ini berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban Sawiyah, dan ia minta Sawiyah fokus merawat anaknya tanpa harus memikirkan bagaimana mencari uang untuk mengobati anaknya. Karena ini tanggung jawab pemerintah yang seharusnya peduli kondisi masyarakat miskin yang tinggal di pedalaman.(zb)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved