Menurut LSM MaTA, Ternyata Orang-orang Ini yang Terlibat Penyelewengan Rumah Dhuafa di Aceh

Pemerintah Aceh sudah memplot dana Rp 800 juta untuk tim verifikasi rumah dhuafa. Mereka harus bekerja transparan dan tidak boleh ada KKN.

Penulis: Jalimin | Editor: Safriadi Syahbuddin
NET
Koordinator LSM MaTA, Alfian 

Laporan Jalimin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hingga kini banyak temuan tentang penyelewengan bantuan rumah dhuafa di Aceh.

Penyelewengan rumah bantuan yang sedianya diberikan kepada masyarakat miskin itu dilakukan oleh para pejabat, kepala daerah, anggota dewan dan bahkan aparat desa.

Hal itu dikatakan Koordinator Masyarakat Trasparansi Aceh (MaTA) dalam dialog Cakrawala Radio Serambi FM 90,2 MHz dengan judul 'Verifikasi Duafa Harus Hindari KKN', Jumat (6/10/2017).

(Baca: Program Rumah Bantuan Dimanfaatkan Penjahat)

Dialog itu menghadirkan pemateri Wakil Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur dan Koordinator MaTA, Alfian yang dipandu oleh host Dosi Alfian.

Koordinator MaTA Alfian mengatakan, banyak rumah yang diterima oleh warga yang tidak berhak seperti anak dan menantu pejabat, orang kaya, saudara kandung anggota dewan, dan famili keuchik di kampung.

(Baca: Polisi Usut Kasus Keluarga Camat Terima Bantuan Rumah)

Untuk itu, kata Alfian, proses pendataan calon penerima rumah duafa harus valid, jumlah anggaran harus diumumkan, dan nama-nama tim verifikasi rumah duafa juga harus diumumkan ke publik.

"Menghindari KKN, maka nama-nama tim verfikasi setiap daerah harus diumumkan ke masyarakat luas," ujar Alfian.

(Baca: Verifikasi Dhuafa Harus Hindari KKN)

Ia mengatakan, Pemerintah Aceh sudah memplotkan dana Rp 800 juta untuk tim verifikasi rumah dhuafa, sehingga mereka harus bekerja transparan dan tidak boleh ada KKN.

Nama-nama anggota tim verifikasi harus diumumkan ke publik sehingga tidak terjadi penyelewengan data penerima bantuan rumah duafa.

Sementara Wakil Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur mengatakan, di samping dipantau oleh sejumlah LSM, peran media cetak sangat membantu proses transparansi bantuan rumah duafa.

"Media cetak dan media sosial juga berperan aktif dalam realisasi bantuan rumah agar tepat sasaran," pungkas Zainal Arifin M Nur.(*)

Berita Selengkapnya Baca Harian Serambi Indonesia Edisi Sabtu (7/10/2017)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved