Pengakuan Mengejutkan, Wanita Rohingya Terpaksa Berbuat Dosa Demi Bertahan Hidup
Akses untuk mendapat makanan dan air bersih pun kian sempit. Segala cara dilakukan mereka untuk bertahan hidup.
Dia terpaksa melakukan pekerjaan itu, setelah sang suami mencampakkan dia dan putranya.
"Aku butuh uang. Aku sudah sangat putus asa," tutur dia.
(Baca: Militer Myanmar Bakar 3300 Km2 Permukiman Rohingya, Fakta Terungkap Melalui Foto Citra Satelit)
Saba Zariv, pakar di bidang kekerasan gender berkata, badan PBB pemerhati populasi (UNPFA) tidak bisa menentukan berapa banyak jumlah perempuan Rohingya yang menjadi PSK.
"Kami tidak bisa mengoleksi data pasti tentang fenomena itu di kamp ini," kata Zariv kepada Thomson Reuters Foundation.
(Baca: PBB: Lebih dari 1.000 Orang Dibunuh di Myanmar, Mayoritas Muslim Rohingya)
Menurut Noor, salah seorang germo lokal, tidak adanya jumlah pasti disebabkan para perempuan itu tidak mau mengaku kepada organisasi kemanusiaan yang mendatangi mereka.
"Mereka berpura-pura tidak ada yang terjadi. Sebab, di masyarakat kami, rumor dengan cepat menyebar," jelas Noor.
Pria yang sudah tinggal di sana sejak 1992 itu memperkirakan ada sekitar 500 perempuan yang terpaksa menjadi PSK.
(Baca: Ini Tarif Prostitusi Online yang Dibongkar Polresta Banda Aceh)
Kebanyakan yang terpaksa menjual dirinya kepada lelaki hidung belang adalah mereka yang makan tidak lebih dari sekali sehari, dan tidak pernah mengecap bangku sekolah.(*)
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Wanita Rohingya Terpaksa Jadi Pekerja Seks, Demi Bisa Makan"