Satu Ikan Paus yang Terdampar Kritis, Tersangkut di Karang, Terluka dan Berdarah
Karena kelompok paus lainnya masih terdampar, sehingga paus yang sudah dihalau itu berusaha kembali ke bibir pantai
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
lihat foto
Laporan Muhammad Nasir | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR – Satu dari sepuluh ekor paus yang terdampar Pantai Ujong Kareng, Gampong Durung, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Senin (13/11/2017), saat ini dalam kondisi kritis dan terluka.
Kabid Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Dinas Keluatan Aceh, Teuku Nurmahdi kepada Serambinews.com mengatakan, paus yang tersangkut itu sebenarnya sudah ditarik ke tengah laut dengan boat sekitar pukul 17.00 WIB.
Karena kelompok paus lainnya masih terdampar, sehingga paus yang sudah dihalau itu berusaha kembali ke bibir pantai.
Baca: BREAKINGNEWS - Proses Evakuasi Paus Masih Berlangsung, Gunakan Lampu Boat Hingga Sepeda Motor
Baca: Orang-orang yang Kaya Mendadak Setelah Menemukan Muntahan Ikan Paus Sperma
Namun saat kembali paus ini tersangkut di karang.
Sehingga saat paus itu berusaha melepaskan diri, badannya pun terluka dan mengeluarkan darah.
Paus itu sempat meronta-ronta dengan mengepakkan ekornya.
Namun hingga malam paus itu belum berhasil terlepas dari himpitan karang.
Nurmahdi mengatakan, mereka kesulitan untuk mengevakuasi paus yang tersangkut karang.
“Kalau salah-salah kita tariknya bisa beresiko fatal terhadap paus tersebut, makanya belum bisa dievakuasi,’ ujarnya, Senin ((13/11/2017) pukul 22.20 WIB.
Ia pun mengatakan, akan sangat kecil harapan bagi paus itu selamat.
Baca: 10 Paus Terdampar di Laut Aceh, Netizen: Ya Allah Peu Bala Lom Nyoe
Baca: Nelayan Ini Temukan 200 Kg Muntahan Ikan Paus, Wow Harganya Mahal dan Bisa Kaya Mendadak
Karena kondisinya kritis dan belum bisa dievakuasi.
Namun, lanjutnya, petugas akan tetap berupaya agar semua paus yang terdampar dapat kembali ke perairan lepas.
Ia memprediksi bahwa rombongan paus itu sedang bermigrasi dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik, ataupun sebaliknya.
Apalagi saat ini sedang terjadinya pergantian musim.
Proses evakuasi ikut melibatkan, Satker Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikananan (PSKDP) Aceh, Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, BKSDA Aceh, Polisi, TNI, Basarnas, Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah, Fakultas Kelautan Unsyiah, nelayan, hingga LSM lingkungan. (*)
