Bahasa: Menyatukan dan Memecah

Menurut KBBI bahasa adalah sistem lambang bunyi yang abitrer, digunakan masyarakat untuk bekerjasama

Editor: bakri

Kongres bahasa Indonesia selanjutnya harusmampu menjawab kebutuhan pengguna bahasa. Harus mampu merumuskan persoalan perbedaan tafsiran sebuah kata, jangan sampai takdir bangsa Indonesia diakhiri oleh tafsiran bahasa yang salah. Wittgenstein mengatakan “batas bahasaku adalah batas duniaku”, ia melanjutkan batasan antara binatang dan manusia dari bahasa yang digunakan.

Ibnu Khaldun dalam “Muqqadimah” mengatakan tanda berwujudnya peradaban ialah berkembangnya ilmu pengetahuan, bahasa didalamnya sebagai pengungkapan ide, gagasan, dan ilmu. Mengakhiri tulisan ini mari renungkan sejenak apa yang dikatakan Allah Azza Wa Jalla, terkait perbedaan suku, bangsa dan bahasa; “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersukusuku supaya kamu saling kenal-mengenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah MahaMengetahui lagi Maha Mengenal.”(Q.S.49:13)

Semoga ayat ini dapat menjadi rujukan kitadalam berbahasa, berbangsa dan bernegara. Bahasa kita adalah akhlak kita, buruk atau baik.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved