Breaking News

Ustaz Abdul Somad

Begini Kronologi dan Klarifikasi Resmi Ustaz Abdul Somad saat Safari Dakwah di Bali

Jajaran Polresta Denpasar pun turun ke lokasi untuk menenangkan massa dan melakukan mediasi.

Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
Ustadz H Abdul Somad Lc 

SERAMBINEWS.COM - Safari dakwah UstaZ Abdul Somad di Bali sempat diwarnai protes dan demo dari ormas lokal, Walau begitu, dakwah Ustad Somad di Denpasar tetap berlangsung dengan aman.

Ustaz Somad sempat diprotes kehadirannya di Pulau Dewata oleh beberapa orang dari ormas yang tergabung dalam Komponen Rakyat Bali (KRB).

Aksi protes itu dilakukan di tempat Ustaz Somad menginap yakni Hotel Aston di Jl Gatot Subroto Barat, Denpasar, Bali, pada Jumat (8/12/2017).

Jajaran Polresta Denpasar pun turun ke lokasi untuk menenangkan massa dan melakukan mediasi.

(Baca: Jamaah Tanya Berapa Tarif Ustaz Abdul Somad Sekali Undang untuk Ceramah? Segini Bayarannya)

(Baca: Belasan Ribu Warga Aceh Hadiri Tausiah Ustaz Abdul Somad di Langsa)

(Baca: Hadiri Tausiah Ustaz Abdul Somad, Santri Ini Jauh-jauh Datang dari Aceh Utara ke Langsa)

Bagaimana sebenarnya kejadian ini bermula?

Berikut klarifikasi dan fakta kronoligi lengkap versi  Ustaz Abdul Somad dan seputar safari dakwahnya di Bali:

1. Kamis, 7 Desember 2017

Saya mendapat berita di group WA bahwa KRB menetapkan syarat bahwa saya diterima di Bali jika mau berikrar di Rumah Kebangsaan.

Saya menolak karena:

A. Saya bukan pemberontak
B. Saya tidak terdaftar di ormas terlarang
C. Saya mendapat beasiswa Mesir-Indonesia tahun 1998 setelah lulus Pancasila dan P4. Saya lulus tes PNS 2008 karena bukan anti Pancasila. Sampai sekarang mengajarkan cinta kebangsaan dari kampus sampai desa terpencil.

2. Kamis, jam 22.15 WIB

Saya kirimkan WA ke panitia:

"Pak, kalau mereka tetap meminta saya ikrar kebangsaan. Saya tidak hadir". Panitia menjawab: "Kita masih dialog dengan Polda".

3. Jumat, 8 Desember 2017

Jam 00.15 WIB saya WA panitia, "Bagaimana Pak, sudah ada keputusan?" Jam 04:17 WIB balasan dari panitia masuk: "Kami koordinasikan ke berbagai pihak, tafadh-dhol Ustad untuk berangkat." Saya fahami dari WA ini bahwa masalah sudah clear.

4. Jumat jam 12.30 WITA kami mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Kami sudah menunggu panitia di bandara, kami dibawa ke hotel. Makan dan istirahat.

5. Jumat jam 16:00 WITA:

Saya dibangunkan, saya curiga akan "disidang". Saya minta kepada tim untuk membeli tiket, "Kita pulang, karena ini di luar kesepakatan. Kelihatannya kita dijebak". Saya dibawa ke salah satu ruangan hotel. Disana sudah menunggu sekitar 10-15 orang.

Mereka meminta saya berikrar. Saya klarifikasi bahwa semua yang dituduhkan ke diri saya adalah fitnah. Karena saya menolak berikrar, mereka melontarkan kata-kata tidak layak: "Ngeles!", "Seperti PKI", "Panitia mendatangkan Ustad otak SD", "Pulangkan saja!", dan lain-lain.

Saya memilih pulang. Saya kembali ke kamar hotel untuk siap-siap pulang ke bandara.

6. Sekitar pukul 17:00 WITA

Ketua PW NU Bali yang dari awal mendampingi, menangis memikirkan apa yang akan terjadi kalau saya pulang. Dari pihak hotel menyampaikan bahwa situasi di seputaran hotel (lobby, halaman) tidak terkendali, massa KRB demo penolakan, hotel tidak bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Seorang Bapak Polisi masuk menyampaikan ada jalan belakang hotel menuju mobil jika ingin meninggalkan hotel karena pintu depan tidak terkendali.

Kapolresta Denpasar dan Dandim masuk, meminta agar mempertimbangkan, selamatkan ummat. Di Masjid An-Nur sudah ada 5000-an jamaah yang siap datang ke hotel. Situasi memanas dan mencekam.

7. Sekitar jam 18:00 WITA

Bismillah. Saya dan semua yang ada di kamar menuju ruangan mediasi awal. Pak Kapolres memberikan sambutan singkat. Gus Yadi membawa bendera, dicium semua yang ada di ruangan.

Kami keluar ruangan menuju lobby hotel. Pengunjuk rasa bergemuruh. Pengawalan ketat.

Pengunjuk rasa tetap berteriak: "Nyanyikan dari hati, jangan di mulut saja!". Menyanyikan Indonesia Raya. Saat bersalaman mereka menarik dan mencengkeram kuat.

Setelah usai, kami kembali ke kamar.

8. Selepas Isya

Kami menuju Masjid An-Nur, ceramah 100 menit. Jamaah antusias.

Acara selesai, kami kembali ke hotel. tvOne minta live call jam 22.00 WITA.

Saya sampaikan untuk menenangkan netizen yang heboh: "Saya dalam keadaan aman. Sudah Tabligh Akbar. Sudah di hotel".

9. Sabtu 9 Desember 2017

Kajian Shubuh di Masjid Baiturrahmah berjalan lancar, kemudian seharian penuh istirahat dan menyambut tamu-tamu dan jamaah di hotel.

Menjelang Maghrib hadir PW NU, Muhammadiyah, MUI Bali, GNPF, dan lain-lain. Ba'da Isya kami ke Masjid Baiturrahmah Tabligh Akbar terakhir.

10. Ahad 10 Desember 2017

Selepas Shalat Shubuh kami menuju bandara didampingi MUI, GNPF, dan Kepolisian.

11. Mereka masih memunculkan berita-berita di medsos bahwa saya menolak ikrar karena benar anti NKRI.

12. Jamaah tersakiti karena mereka menuduh saya tidak berani pulang karena sudah termakan honor. Saya sampaikan, ini fitnah. Semua honor di Bali sudah saya kembalikan ke panitia.

Kami orang Riau, walau tidak kaya masih tumbuh sebatang dua batang pohon sawit yang menghantarkan kami ke Kairo tahun 1998 saat 1 Dolar Rp. 20.000,- karena ongkos dibebankan ke siswa.

13. Harap diambil tindakan hukum terhadap mereka yang sudah merusak kebhinekaan yang terjaga di Bali selama ini. Hadirnya Raja Bali DR. Ida Cokorde Pemecutan XI dan beberapa tokoh Hindu pada Tabligh Akbar tadi malam membuktikan bahwa para provokator ini tidak mewakili rakyat Bali.

14. Agar kaum muslimin Bali membentuk Aliansi Muslim Bali untuk menjaga internal dan eksternal tetap menjaga kerukunan dengan saudara Hindu Bali, untuk mengantisipasi para provokator yang dapat merusak kerukunan di masa akan datang.

15. NKRI Harga Mati

(Baca: Sudah Terkenal, Ustaz Abdul Somad Tolak Dikontrak TV dengan Bayaran Fantastis, Ini Alasannya)

(Baca: Jadwal Ustadz Abdul Somad Isi Tabligh Akbar di Langsa, Ternyata Pemko Harus Menunggu Dua Tahun)

(Baca: Ustaz Abdul Somad Ejek Rina Nose Usai Lepas Hijab, Jonru Ginting Ungkap Sosok Asli Sang Ustaz)

Ustaz Somad digandrungi Umat muslim

Umat muslim di Indonesia kini sedang menggandrungi Ustadz Abdul Somad Lc MA (40), seorang dai kondang yang jenaka.

Mereka yang menggandrungi Ustadz Somad, mendengarkan ceramahnya secara langsung dari mimbar maupun melalui media sosial.

Sangat mudah menemukan ceramah lengkap maupun potongan ceramah beliau pada situs berbagi video YouTube.

Dalam ceramahnya, pendakwah dan ulama asal Pekanbaru, Riau ini sering mengulas berbagai macam persoalan agama, khususnya kajian ilmu hadits dan Ilmu fikih.

Selain itu, ia juga banyak membahas mengenai nasionalisme dan berbagai masalah terkini yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.

Ulasan yang cerdas dan lugas, ditambah lagi dengan keahlian dalam merangkai kata yang menjadi sebuah retorika dakwah, membuat ceramah Ustadz Somad begitu mudah dicerna dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.

Kajian-kajiannya yang tajam dan menarik membuat banyak orang suka ceramah atau tausiahnya.

Di tengah kesibukannya sebagai dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau, Ustadz Somad kini harus keliling Indonesia menghadiri berbagai macam undangan.

Entah berapa undangan beliau yang dipenuhi dalam sehari, seminggu, atau sebulan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved