Agar Tak Menular, Ini yang Harus Dilakukan Saat Terkena Penyakit Difteri
Pasalnya tak hanya menjangkit anak kecil, melainkan orang dewasa juga bisa terkena difteri.
2. Hindari kontak dengan orang lain agar tidak turut menyebarkan difteri.
Bila perlu, berlakukan isolasi ketat.
3. Bila kita mengabaikan penyakit ini, komplikasi dapat terjadi dan tingkat bahaya akan semakin naik.
Apa saja komplikasi yang dapat terjadi?
Komplikasi yang bisa saja terjadi adalah tertutupnya saluran napas oleh selaput, kerusakan pada otot jantung (miokarditis), kerusakan pada saraf (polineuropati), kelumpuhan, infeksi paru (gagal napas atau pneumonia).
Lebih lanjut, difteri dapat merenggut nyawa.
Bahkan walaupun telah mendapatkan pengobatan, 1 dari 10 penderita difteri meninggal dunia.
Namun, jika tidak segera diobati, jumlah kematian meningkat menjadi 1:2.
Cara terbaik mencegah difteri adalah dengan vaksin.
Di Indonesia, vaksin difteri biasanya diberikan lewat imunisasi DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis), sebanyak lima kali semenjak bayi berusia 2 bulan.
Anak harus mendapat vaksinasi DTP lima kali pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan, dan usia 4-6 tahun.
Untuk anak usia di atas 7 tahun diberikan vaksinasi Td atau Tdap.
aksin Td/Tdap akan melindungi terhadap tetanus, difteri, dan pertusis harus diulang setiap 10 tahun sekali.
Ini juga termasuk untuk orang dewasa.
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegag terjangkit difteri: