Opini
Yarusalem, Salib, dan Maulid
SEBAGAI kota yang menyimpan banyak sejarah, Yarusalem selalu menjadi daerah perebutan bagi tiga agama
Akhirnya selawat menjadi rutinitas umat Islam pada setiap tahun, yang kemudian diyakini sebagai cikal bakal lahirnya Maulidur Rasul, yang dirayakan oleh umat Islam di berbagai belahan dunia, pada setiap 12 Rabiul Awal, bertepatan dengan ulang tahun kelahiran Nabi Muhammad saw. Tradisi ini menjadi ragaman bagi umat Islam, bahkah di Aceh tradisi Maulid dirayakan sampai tiga bulan.
Salahuddin telah mampu membakar semangat jihad umat Islam dengan selawat dan meraih kemenangan pada saat itu. Bukan hal yang mustahil, jika sekarang ini selawat atau perayaan maulid digagas secara besar-besaran guna merajut kembali persatuan melawan Yahudi dan Trump cs, yang teroganisir dan tersusun rapi dengan berbagai teknologi yang dimilikinya, demi mempertahankan Al-Aqsa, dan merebut kembali wilayah muslim yang telah diserobot oleh kaum Yahudi.
Tidak hanya untuk Palestina, ada banyak daerah lain yang disinyalir lahirnya konflik disebabkan terlalu dalam intervensi asing (barat non-muslim) dalam urusan domestik Negara tertentu, seperti yang terjadi di Suriah dan beberapa wilayah lain.
Maulid dan Perang Salib merupakan sebuah keterkaitan, sekaligus pelajaran yang harus kita kaji terus menerus, agar melahirkan sebuah kesatuan yang solid, lebih dari pada sekadar adat yang kita peringati secara seremonial.
Dalam definisi yang luas tentang Maulid Nabi itu sendiri, sebenarnya mengena tentang sirah nabawiah, yang di dalamnya mengisahkan banyak tentang perjuangan, pengorbanan, pembebasan, bahkan sampai dengan perebutan, dan pertahanan wilayah. Kisah ini pula yang diimplimentasi oleh Salahuddin seperti yang telah kita paparkan di atas. Alhasil, Salahuddin mampu membawa Islam pada kejayaan.
Sebuah keyakinan yang tidak pernah pudar, dalam pahit getir saudara kita berjuang, doa kita akan selalu mengiringi ayunan langkah dan gerakan mereka. Semoga saja kita semua menjadi hamba pilihan yang selalu bergerak dengan mencegah kemungkaran, dan Islam dan kembali menggapai kejayaannya sebelum kiamat tiba. Wallahu a’lamu bis-sawab.
* Miksalmina Budiman, pemerhati sosial budaya dan sejarah. Email: mechalbb@yahoo.com