Ratusan Warga Suak Jampak, Subulussalam Terkurung, Akses Jalan Putus Akibat Banjir

kini terisolir atau terkurung lantaran akses keluar Subulussalam maupun sebaliknya terputus.

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Genangan banjir mulai merendam rumah warga Desa Suka Maju Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Senin (4/12/2017). 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Ratusan jiwa penduduk di Desa Suak Jampak, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam, sejak Senin (18/12/2017) terisolir lantaran akses jalan yang ada di daerah ini rusak pascabanjir beberapa waktu lalu.

”Kondisi jalan ke desa kami hancur total setelah banjir,” kata Syahrul Kepala Desa Suak Jampak, kepada Serambi, Selasa (19/12/2017).

Menurut Syahrul ada dua akses jalan menuju desa yang dia pimpin itu, yakni Aceh Selatan dan areal perkebunan PT Asdal  Prima Lestari.

Baca: Suhu Politik Mulai Memanas Jelang Pilkada Subulussalam

Namun, akibat banjir awal bulan lau, sejumlah fasilitas di desa tersebut rusak seperti jalan.

Syahrul mengaku akibat rusaknya jalan di desa Suak Jampak menyebabkan lalu lintas di sana lumpuh.

Desa Suak Jampak, kata Syahrul kini terisolir atau terkurung lantaran akses keluar Subulussalam maupun sebaliknya terputus.

Syahrul meminta Pemko Subulussalam segera turun tangan memperbaiki melalui BPBD setempat.

Sebab, Suak Jampak merupakan salah satu desa paling ujung dan sangat terisolir selama ini.

Baca: VIDEO: Terparah Sejak 17 Tahun Silam, Begini Kondisi Banjir di Subulussalam

Selain Desa Suak Jampak, ada sejumlah wilayah di Subulussalam kondisi jalan menuju daerah tersebut memprihatinkan seperti Darussalam, Kecamatan Longkib.

Di Desa Darussalam ratusan jiwa penduduk hingga kini belum dapat menikmati insfratruktur jalan beraspal.

Menurut Efendi, Darussalam yang merupakan ek-stransmigrasi dan menjadi desa definitif sejak tahun 2000 lalu hingga kini belum pernah tersentuh pengaspalan.

Puluhan masyarakat di desa itu harus melintasi jalan yang kondisinya masih berupa tanah sehingga menjadi lumpur bahkan genangan air saat hujan dan debu di kala kemarau.

Baca: Dua Hari Terjebak Banjir, Mobil Pembawa Bantuan Nahdlatul Ulama Tiba di Singkil dan Subulussalam

Tak hanya itu, saat musim hujan tak jarang masyarakat di sana harus berjalan kaki untuk membeli kebutuhan sembako hingga belasan kilometer karena sulitnya akses jalan.

Pantauan Serambi di lapangan, jalan yang penuh dengan lumpur ini membuat Desa Darussalam yang berpenduduk 68 Kepala Keluarga (KK) ini termasuk daerah terpencil.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved