Ini 10 Pengakuan Andi Narogong soal Korupsi E-KTP, Nomor 3 Jatah Setya Novanto
Pengakuannya membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam membongkar keterlibatan pelaku lain dalam korupsi e-KTP.
Andi menyebut bahwa Azmin Aulia adalah salah satu kunci penentu pemenang lelang dalam proyek e-KTP.
Azmin merupakan adik kandung Gamawan Fauzi, yang saat itu menjabat Menteri Dalam Negeri.
Azmin memiliki kedekatan dengan Direktur Utama PT Sandipala Artha Putra, Paulus Tanos.
7. Setya Novanto dapat jam tangan seharga 135.000 dollar AS
Andi mengaku pernah memberikan jam tangan Richard Mille seharga 135.000 dollar AS kepada Setya Novanto. Jam tangan tersebut merupakan hadiah ulang tahun Novanto.
Selain itu, Andi mengakui bahwa hadiah arloji mewah tersebut sekaligus ucapan terima kasih atas bantuan Setya Novanto yang telah meloloskan anggaran proyek pengadaan e-KTP di DPR RI.
Pembelian jam tangan itu dilakukan Andi bersama Johannes Marliem.
8. Uang kepada Novanto diputar ke Singapura
Andi mengakui bahwa uang untuk Novanto lebih dulu dikirim ke rekening perusahaan milik Made Oka Masagung di Singapura.
Uang tersebut berasal dari PT Quadra Solutions yang diwakili Anang Sugiana Sudihardjo dan PT Biomorf yang diwakili Johannes Marliem.
(Baca: Jaksa KPK Putar Rekaman Johannes Marliem, Setya Novanto Disebut Terima Uang)
9. Pertemuan di rumah Novanto
Dalam persidangan, Andi menyebut ada beberapa kali pertemuan di kediaman Novanto.
Pertemuan itu dihadiri sejumlah pengusaha. Salah satunya yang juga keponakan Novanto, Irvanto Hendra Pambudi.
Tidak cuma soal pembagian fee. Menurut Andi, pertemuan itu sampai membicarakan hal-hal teknis dalam pengadaan barang dan jasa untuk proyek e-KTP.
10. Setya Novanto kembalikan jam tangan
Pada awal 2017, Setya Novanto mengembalikan jam tangan Richard Mille seharga 135.000 dollar AS kepada Andi Narogong.
Jam tangan tersebut dikembalikan saat kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP ramai dibicarakan oleh publik.(*)
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini 10 Pengakuan Andi Narogong soal Korupsi E-KTP"