13 Tahun Tsunami Aceh
13 Tahun Tsunami Aceh - Ada Pameran dan Lomba Melukis untuk Anak-anak di Museum Tsunami
Pengunjung bisa menyaksikan pameran ini serta mengunjungi museum pada malam hari, sejak 23-25 Desember, mulai pukul 19.00-22.00 WIB.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Museum Tsunami Aceh melaksanakan sejumlah kegiatan dalam rangka memperingati 13 tahun musibah gempa dan tsunami, 26 Desember 2004.
Di antara kegiatan yang dilaksanakan adalah Pameran Temporer bertemakan The Light of Life 13 tahun tsunami Aceh.
Kegiatan ini dibuka Sabtu (23/12/2017) malam, di lantai dua Museum Tsunami Aceh oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi.
Koleksi yang dipamerkan merupakan koleksi baru museum, berkenaan dengan pemberi dan penerima bantuan pascatsunami.
Pengunjung bisa menyaksikan pameran ini serta mengunjungi museum pada malam hari, sejak 23-25 Desember, mulai pukul 19.00-22.00 WIB.
“Pameran ini sebagai media pembelajaran terhadap bencana dan bentuk ucapan terima kasih bagi pemerintah dan Negara donor yang membantu Aceh di kala musibah itu,” ujar Koordinator Museum Tsunami Almuniza Kamal SSTP MSi, dalam rilis yang diterima Serambinews.com, Sabtu (23/12/2017).
Almuniza menuturkan, pameran ini merupakan sarana yang cukup baik bagi orang tua mendidik anak-anaknya tentang dampak dan pengurangan risiko bencana.
Pembelajaran bencana sangat penting karena kita tidak memastikan bencana yang tidak terulang lagi.
Aceh sudah mengalami berbagai macam musibah. Hal ini sudah sepatutnya bagi masyarakat mengetahui cara-cara mengantisipasi jika bencana terjadi.
“Semoga masyarakat bisa mengambil hikmah atas segala cobaan yang diberikan Allah,” imbuhnya.
(Baca: Peringati 13 Tahun Tsunami, Pemerintah Aceh akan Gelar Zikir Internasional)
Selain pameran, Museum Tsunami juga menyelenggarakan berbagai kegiatan lain seperti, penampilan seni dan budaya, pameran foto, kreatifitas, dan perlombaan anak-anak, donor darah Aksi Tanam Pohon, taman film.
“Kami mengundang partisipasi seluruh masyarakat untuk dapat menghadiri dan meramaikan rangkaian kegiatan kami selama tiga hari. Dan kegiatan ini tidak dipungut biaya alias gratis” tambah Almuniza.
Lomba melukis untuk Anak dan Remaja
Sekitar 50-an anak terlihat begitu antusias menggerakkan kanvas di atas kain putih dengan panjang 13 meter.
Ada yang melukis bunga lafaz Allah, rumah, pegunungan.
Tidak lupa mereka menuliskan namanya di atas lukisannya masing-masing. Sementara orang tuanya dengan setia mendampingi.

Begitulah sekilas suasana salah satu kegiatan peringatan 13 tahun tsunami Aceh.
Kegiatan tersebut dilaksanakan atas kerja sama sejumlah komunitas yang tergabung dalam Ie Beuna Project dengan Museum Tsunami.
Peserta kegiatan yang akan berlangsung hingga 25 Desember ini merupakan anak-anak berumur lima hingga 15 tahun.
“Peralatan melukis sepenuhnya ditanggung oleh panitia, mulai dari cat, kuas, dan kain,” demikian rilis Humas Museum Tsunami Aceh, Sabtu (23/12/2017).
(Baca: Terima Pesan ‘Amanah Abu Budi Soal Tsunami? Ini Penjelasan Wakil Ketua MPU Aceh)
PJ Melukis di Atas Kain Putih 13 Meter, Siti Nurhidayah, menuturkan, kegiatan bertemakan gempa dan tsunami itu bertujuan menjadi sarana edukasi tentang bencana bagi anak-anak.
“Kita berharap orang tua menjelaskan tentang siaga bencana dan hikmahnya kepada anak mereka,” tutur perempuan yang akrab disapa Bunda Dayah ini.
Ia mempersilahkan para peserta lain yang ingin bergabung untuk langsung hadir di lantai dasar atau area kolam Museum Tsunami Aceh.(*)