Sri Rabitah, TKW Asal Lombok Utara yang Mencari Keadilan Setelah Ginjalnya Dicuri di Qatar

Diungkitnya kembali kasus ini setelah Bupati Lombok Utara Nazmul Akhyar membuat laporan ke Polda Nusa Tenggara Barat

Editor: Fatimah
Rabitah yang terus berjuang mencari kebenaran | kompas.com 

Tapi Rabitah pintar. Ia merekam seluruh pembicaraannya dengan Ulf.

“Saya rekam apa pun yang dia katakan. Ini dengar saja sendiri, dia minta saya tidak mengadukan masalah saya kepada polisi karena nanti sayalah yang bisa ditangkap. Tetapi, saya tidak percaya apa pun yang dia katakan,” ujar Rabitah.

Karena sering diintimidasi Ulf melalui telepon, Rabitah akhirnya memutuskan mengganti nomor kontaknya.

Tapi bagiamanapun juga, kasus yang melibatkan Rabitah dan Juliani sangat berliku dan sulit dibongkar.

Selain karena sudah terjadi empat tahun lalu, pihak yang terlibat sudah banyak yang tak terlacak.

Karena itu, aparat melakukan empat kali gelar perkara kasus tersebut untuk memastikan adanya TPPO yang melibatkan dua tersangka.

Setelah pengembangan, kemungkinan tersangka bertambah setelah 20 saksi diperiksa.

Bagaimanapun juga, sindikat TPPO laiknya penyakit menular yang sulit diberantas.

Korbannya bisa mencapai ribuan orang serta selalu menyasar anak di bawah umur dan mereka yang kebingungan mencari kerja—lebih-lebih mereka yang gampang terjerat iming-iming uang.

Baca: Kisah Sedih TKW asal Ponorogo yang Disiksa Majikannya di Singapura

Rabitah dan Juliani adalah dua di antaranya.

Keinginan lari dari kemiskinan seolah menjadi pilihan terakhir menitipkan nasib ke negeri orang lewat tangan tekong.

Rabitah dan Juliani, kata Pujiwati, adalah jalan membongkar sindikat perdagangan orang di NTB.

Ia mengaku sulit menjerat calo TKI karena selalu bisa lepas dari jerat hukum karena bukti yang kurang atau korban yang enggan melapor dan tak mau memberi kesaksian.

“Mereka tereksploitasi dan tak menyadari bahwa itu bahaya besar untuk mereka sehingga kerja aparat dan pemerintah akan berat,” kata Puja.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved