Benarkah Bulan Purnama Menyebabkan Gempa Bumi? Begini Penjelasan Peneliti
Meski begitu, Hough menyebut bahwa tidak berarti tidak ada pola terkait posisi bulan dan gempa bumi.
"Masuk akal: pasang surut menciptakan tekanan besar pada bumi, bukan hanya samudra. Dalam beberapa kasus, kekuatan kecil itu bisa menjadi 'jerami yang mematahkan punggung unta itu' dan mendorong kesalahan untuk menghasilkan gempa," imbuhnya.
"Ini bukan nilai praktis untuk prediksi (gempa)," tegasnya.
Namun, pada titik ini, pasang surut air laut sudah sedikit.
Dengan kata lain, tidak tepat jika dikatakan bahwa bulan dan gempa bumi saling terkait.
"Analisis statistik saya menunjukkan bahwa sinyal yang jelas ini tidak signifikan secara statistik," ujar Hough dikutip dari CBC, Jumat (19/01/2018).
"Tapi ada banyak pengetahuan tentang gempa bumi dan bulan purnama, saya sedikit terkejut bahwa gempa bumi terjadi pada hari yang tidak populer secara pengetahuan," imbuhnya.
(Baca: Expert Meeting Lagu Hymne Aceh belum Hasilkan Rekomendasi Selama Dua Jam)
(Baca: Gempa Jakarta, Banten dan Sekitarnya: Setya Novanto Dievakuasi dari KPK)
Hough kemudian menguji signifikasi terhadap pola yang muncul dalam data dengan mengacak tanggal gempa bumi.
Pola yang muncul mirip dengan data tersebut.
Dia menyebut hal ini mirip dengan melempar koin, kadang-kadang kamu mendapat hasil yang sama enam kali berturut-turut.
Kaitan Bulan Purnama dan Gempa
"Saya pikir pengetahuan ini terus berlanjut karena beberapa alasan," ungkap Hough.
"Salah satunya adalah orang menemukan pola dalam data acak, seperti melihat bentuk binatang pada awan. Ketika gempa besar terjadi saat bulan purnama, orang cenderung menganggap penting pada kebetulan tersebut. Tapi ketika gempa besar tidak sesuai dengan pola, maka itu dianggap tidak mengikuti pola dan tak diperhatikan," sambungnya.
Pada 2016 lalu, sebuah studi menemukan bahwa bulan purnama menjadi salah satu pemicu gempa bumi.