Peneliti: 1 atau 20 Batang Rokok Per Hari Sama-sama Mematikan, Beresiko Jantung Koroner dan Stroke
Terbaru, sebuah penelitian mengungkap bahwa rokok dapat memicu risiko penyakit kardiovaskuler, yakni jantung koroner dan stroke.
Namun, kalaupun mereka secara drastis mengurangi satu batang setiap hari, itu masih akan memicu risiko mengalami tiga serangan jantung.
Fakta ini jauh berbeda dari asumsi awal yang memerkirakan bahwa satu batang rokok dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler hanya 5 persen, di mana perokok yang menghabiskan 20 batang rokok tiap hari adalah variabel kontrolnya.
Nyatanya, analisis mereka menemukan bahwa pria yang mengisap satu batang rokok setiap hari memiliki risiko 48 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dan 25 persen lebih mungkin terkena stroke dibanding mereka yang tidak pernah merokok.
(Baca: Caroline Wozniacki Akhiri Penantian Panjang usai Raih Juara Australia Terbuka)
(Baca: Taliban Pakai Ambulans sebagai Bom Bunuh Diri, 40 Orang Tewas dan 140 Lainnya Luka-luka)
Dikutip dari BBC, Kamis (25/1/2018), risiko penyakit yang dialami perokok wanita lebih tinggi. Mereka cenderung mengalami risiko penyakit jantung sampai 57 persen dan risiko stroke 31 persen.
Parahnya bagi wanita, risiko penyakit jantung yang dimiliki bisa bertambah dua kali lipat bila beberapa faktor lain turut disertakan dalam analisis penelitian.
Allan dan timnya pun menegaskan bahwa angka kematian akibat penyakit jantung yang disebabkan kebiasaan merokok mencapai 48 persen.
Dari sini, peneliti ingin memaparkan fakta bahwa merokok membawa dampak negatif yang sangat besar bagi kesehatan, baik bagi perokok profesional yang sanggup menghabiskan belasan hingga puluhan batang rokok maupun perokok yang hanya menghisap satu batang tiap hari.
(Baca: Demi Boyong 3 Bintang Liga Inggris, Real Madrid Siapkan Dana Fantastis Rp 9 Triliun)
(Baca: Jadi Tersangka Pelecehan Seksual, Perawat National Hospital Minta Maaf Sambil Menangis)
"Tidak ada perokok yang aman dari penyakit kardiovaskular. Perokok harus berhenti total, bukan hanya sekadar mengurangi. Apabila perlu, gunakan alat bantu agar berhenti merokok dan terhindar dari penyakit jantung dan stroke," kata penulis.
"Ini mungkin mengejutkan banyak orang, tapi ada juga mekanisme biologis yang membantu menjelaskan mengapa merokok beberapa batang bisa memiliki risiko tinggi," tambah peneliti.
Peneliti mengakui adanya keterbatasan dalam penelitian mereka.
Meski begitu, mereka mengklaim bahwa penelitian mereka adalah yang pertama kali menggabungkan banyak penelitian tentang penyakit jantung kardiovaskuler dengan rokok.
Lewat penelitian ini, mereka berharap bisa membantu mengampanyekan berhenti merokok, khususnya bagi para wanita. (BBC,EurekAlert)