Jakarta dan 10 Kota Dunia yang Akan Alami Kelangkaan Air Minum
Temuan ini hanya salah satu contoh ekstrim saja dari masalah yang sudah lama diperingatkan oleh para ahli: kelangkaan air.
Data Organisasi Kesehatan Dunia WHO menunjukkan bahwa dalam hal jumlah kematian terkait dengan pencemaran air, Mesir berada di antara urutan tertinggi di antara negara berpenghasilan menengah ke bawah.
PBB memperkirakan negeri itu akan mengalami kelangkaan air pada tahun 2025.
5. Jakarta
Kendati banyak warga kota tak menyadari, Jakarta adalah kota pesisir. Dan seperti banyak kota pesisir lain, ibu kota Indonesia ini menghadapi ancaman kenaikan permukaan air laut.
Tapi di Jakarta, masalah ini diperparah dengan ulah manusia secara langsung. Karena kurang dari separuh dari 10 juta penduduk yang memiliki akses terhadap air ledeng, terjadi penggalian sumur secara tidak sah. Praktik ini menguras cadangan kantung air bawah tanah, hampir secara harafiah mengempiskannya.
Baca: Pegawai Tata Usaha SMP dan Operator di SD Dibekuk BNN Aceh Tamiang
Akibatnya, menurut perkiraan Bank Dunia, sekitar 40% wilayah Jakarta sekarang ini berada di bawah permukaan laut.
Keadaannya lebih buruk: kantung-kantung air itu tidak mengalami pengisian ulang meski turun hujan lebat karena seantero kota penuh beton dan aspal, sehingga lapangan terbuka pun tak bisa menyerap curah hujan.
6. Moskow
Seperempat cadangan air tawar dunia ada di Rusia, namun negara ini mengalami masalah pencemaran peninggalan industri era Soviet.
Hal ini secara khusus mengkhawatirkan Moskow, yang 70% pasokan airnya bergantung pada air tanah.
Badan resmi terkait mengakui bahwa 35% sampai 60% dari cadangan air minum di Rusia tidak memenuhi standar sanitasi.
7. Istanbul
Menurut data resmi pemerintah, Turki secara teknis sedang mengalami masalah air, karena pasokan per kapita turun hingga di bawah 1.700 meter kubik pada tahun 2016.
Para pakar negeri itu memperingatkan bahwa pada tahun 2030, situasi itu dapat memburuk mencjadi kelangkaan air.