Breaking News

Pesan Dibalik Ratusan Boneka Teddy Bear di Berlin untuk Pengungsi Suriah

Dilansir Grid.ID dari New Straits Times, anak-anak tersebut meletakkan 740 boneka teddy bear di tangga Konzerthaus Berlin.

Editor: Fatimah
Grid.id
Ratusan boneka disusun anak-anak Jerman untuk para pengungsi Suriah 

Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

SERAMBINEWS.COM –  Anak-anak sekolah di Jerman membuat tumpukan boneka beruang raksasa di Berlin.

Peristiwa langka tersebut terjadi pada hari Kamis (15/3/2018).

Tujuannya adalah untuk menunjukkan solidaritas atas banyaknya jumlah anak muda Syria yang tumbuh tanpa pendidikan.

Dilansir Grid.ID dari New Straits Times, anak-anak tersebut meletakkan 740 boneka teddy bear di tangga Konzerthaus Berlin.

Konzerthaus Berlin adalah sebuah gedung konser yang terletak di alun-alun Gendarmenmarkt di Distrik Mitte Tengah, Berlin.

Baca: Sebagian Besar dari Hasil Penjualan Buku, Ini Jumlah Kekayaan Mendiang Stephen Hawking

Masing-masing boneka mewakili 1.000 pengungsi Suriah yang tak memperoleh pendidikan.

Bahkan banyak pengungsi anak-anak Suriah yang tinggal di kamp-kamp dekat perbatasan.

Ada lebih dari 2,5 juta pengungsi anak-anak Suriah.

Sekitar 740.000 di antaranya usia sekolah.

Namun mereka tidak memiliki akses terhadap pendidikan.

Hal ini disampaikan oleh badan amal World Vision Germany. 

Baca: Luput dari Perhatian, Daging Kucing Diperjualbelikan di Vietnam karena Dianggap Sumber Tenaga

Perang telah menewaskan ratusan ribu orang dan menyebabkan 11 juta penduduk harus mengungsi.

"Saya telah menyumbangkan beberapa mainan lama saya ke sebuah kamp pengungsi di dekat kami," kata Fee Muehlemann, seorang gadis berusia 11 tahun.

Fee bahkan rela menerjang suhu dingin untuk membuat tumpukan boneka Teddy Bear itu.

"Kamu bisa membantu mereka dengan memperlakukan mereka secara normal, mengenalkannya pada kehidupan sehari-hari dan memberi anak-anak usia sekolah pendidikan," katanya.

Hussam Alheraky, seorang pengungsi Suriah berusia 18 tahun, mengatakan, "Ini adalah peringatan ketujuh kali revolusi."

"Ini berarti sesuatu yang besar, bahwa dunia tidak melakukan apapun. Dunia tidak memiliki hati nurani," ujar Hussam.

Baca: Ide Gila Sam Altman, Miliuner Ini Nekat Rogoh Kocek Ratusan Juta Hanya untuk Dibunuh

Perang sipil di Suriah kini memasuki tahun kedelapan sejak pertama kali pecah pada 2010.

Hussam Alherisy melarikan diri pertama kali ke Yordania.

Ia mengungsi setelah sekolahnya dihantam rudal selama ujian akhir.

Hussam tiba di Jerman pada akhir tahun 2016.

Ia kemudian belajar bahasa Jerman.

Berkat usaha gigihnya, Hussam berhasil masuk ke sebuah sekolah menengah yang selektif di Stuttgart.

Baca: Tersangkut Kasus Penggelapan Pajak, Xabi Alonso Terancam 8 Tahun Penjara

Namun remaja laki-laki itu tetap khawatir dengan keadaan orang-orang yang ditinggalkannya di kamp pengungsian.

"Ada orang yang punya anak di sana. Mereka akan menikah dan punya anak, ada di perbatasan," kata Hussam.

"Tentu saja generasi itu tidak bisa menuliskan nama mereka sendiri," lanjutnya.(*)

Artikel ini tayang pada Grid.Id dengan judul : Pesan Pilu di Balik Ratusan Boneka Teddy Bear di Tangga Gedung Konser Berlin Jerman

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved