Protes Premium Langka dan BBM Naik Diam-diam, Ratusan Mahasiswa Kaltim Dorong Sepmor ke Kantor DPRD

massa juga menyayangkan tidak adanya pemberitahuan awal dari Pemerintah yang menaikan harga secara diam diam

Editor: Muhammad Hadi
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Ratusan mahasiswa menamakan Aliansi Garuda Mulawarman yang merupakan Aliansi BEM se-Unmul berjalan kaki menuntun sepeda motor mulai dari jalan Pramuka Kecamatan Samarinda Ulu, kemudian menelusuri jalan Tengkawang Sungai Kunjang Samarinda kemudian masuk ke halaman Kantor DPRD Kaltim menolak kenaikan harga BBM dan subsidi BBM Maksimal, pukul 14.50 WITA, Senin(19/3/2018).Aksi mereka tak sendiri, mereka dikawal ketat satuan polisi Polresta Samarinda. 

SERAMBINEWS.COM - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Garuda Mulawarman, menggelar aksi damai di kantor DPRD Kaltim, jalan Teuku Umar, Samarinda, Kalimantan Timur.

Aliansi yang terdiri dari BEM Fakultas serta BEM Universitas Mulawarman (Unmul) itu menggelar aksi demontrasi terkait dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Baca: Ternyata di Papua Harga BBM Turun Saat Jokowi Blusukan, BBM Naik Lagi Setelah Presiden Pulang

Bahkan, sebagai simbol sulitnya mencari premium, dan kenaikan harga BBM Non subsidi, mahasiswa mendorong kendaraan roda duanya dari Unmul menuju depan gerbang jalan Pramuka.

Lalu mengendari motor menuju jalan Tengkawang, dan kembali mendorong motornya hingga kantor DPRD Kaltim.

Baca: Mobil Tangki TBBM Krueng Raya Meledak, Ternyata Ini Kejadian yang Sebenarnya

Dalam orasinya, massa menilai kenaikan harga BBM non subsidi di kalkulasikan naik sekitar Rp 300 per liter, yang telah naik sejak 24 Februari silam, antara lain :

1. Pertamax naik dari Rp 8.600 menjadi Rp 8.900 per liter

2. Pertamax turbo naik dari Rp 9.600 menjadi Rp 10.100 per liter

Baca: Harga BBM dan Listrik tak Naik Hingga Maret 2018, Bagaimana Setelahnya? Ini Penjelasan Menteri ESDM

3. Pertamina Dex naik dari Rp 9.250 menjadi Rp 10.000 per liter

4. Dexlite naik dari Rp 7.500 menjadi Rp 8.100 per liter

5. Dan, untuk Indonesia bagian timur harga Pertamax jauh lebih mahal, bahkan di Papua Barat mencapai Rp 11.550

Lalu, massa juga menyayangkan tidak adanya pemberitahuan awal dari Pemerintah yang menaikan harga secara diam diam.

Baca: Di Zaman Jokowi Listrik, dan BBM Menjadi Keluhan Warga

BBM dinaikan pada 24 Februari silam, tepat pukul 00.00 WIB saat warga tengah tertidur, serta tidak ada pemberitahuan di media massa.

"Kenaikan yang dilakukan pemerintah tidak ada konfirmasi dan pemberitahuan sebelumnya, tiba-tiba langsung naik. Ini yang dirugikan rakyat kecil, terlebih di kondisi perekonomian yang tidak stabil," ucap massa aksi, Senin (19/3/2018).

Presiden BEM KM Unmul, Rizaldo menjelaskan, ketersediaan premium saat ini juga dibatasi, pasalnya hampir semua SPBU di Samarinda tidak menyediakan premium.

Baca: Nelayan Aceh Tamiang Mengeluh Sulit Memperoleh BBM

BBM Langka di Tamiang
BBM Langka di Tamiang (SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NASIR)

"Kita menduga pemerintah sengaja membatasi kuota premium, guna mendorong warga beralih ke Pertalite maupun BBM lainnya selain premium," tuturnya.

Pihaknya pun menuntut agar pemerintah menurunkan harga BBM non subsidi.

Mereka juga menuntut pemerintah untuk mendistribusikan pasokan BBM subsidi ke seluruh SPBU di Kaltim khususnya Samarinda.

Baca: Ini Bahayanya Isi BBM Pakai Jeriken di SPBU, Api Tiba-tiba Muncul dan Terbakar 

"DPRD Kaltim telah berkomitmen untuk menyampaikan tuntutan kita ini ke Pemerintah pusat," tutupnya.

Aksi tersebut pun usai sekitar pukul 16.30 Wita, setelah massa aksi diterima dan ditemui oleh Ketua Komisi 2 DPRD Kaltim, Edy Kurniawan dari fraksi PDI P. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved