Breaking News

Dibangun Pada 2015, Waduk Alue Baro Padang Tiji Belum Berfungsi Maksimal, Ini Tanggapan Abusyik

Untuk tahun pertama pihaknya telah berkomitmen untuk membangun segala infrastruktur skala prioritas di Kecamatan Geumpang.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Zaenal
SERAMBI/SUBUR DANI
Direktur The Yudhoyono Institute (YTI), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Bupati Pidie, Abusyik atau Roni Ahmad (kanan) saat berada di Kota Sigli, Pidie, Selasa (14/11/2017). 

Laporan Idris Ismail | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Bupati Pidie, Roni Ahmad atau Abusyik berkomitmen untuk  membangun kembali waduk Alue Baro Kemukiman Paloh, Kecamatan Padang Tiji Pidie.

Waduk yang dibangun pada tahun 2015 mulai difungsikan pada tahun 2017.

Namun, waduk ini tidak maksimal dalam mengairi 250 hektare lahan pertanian sehingga menyebabkan tanaman padi gagal panen.

"Saya siap menindaklanjuti kembali bangunan waduk tersebut (Alue Baro) terutama untuk renovasi saluran irigasi yang tinggi dengan permukaan waduk," sebut Abusyik kepada Serambinews.com, Senin (26/3/2018).

(Baca: Abusyik Kembali Pegang Senjata Api, Ternyata Mahir dalam Bongkar Pasang)

Hanya saja, kata Abusyik, pembangunan saluran pembuang irigasi itu akan dilakukan pada tahun kedua pemerintahannya, atau tahun 2019 mendatang.

Karena untuk tahun pertama pihaknya telah berkomitmen untuk membangun segala infrastruktur skala prioritas di Kecamatan Geumpang.

Sementara untuk tahun kedua akan difokuskan ke Kecamatan Padang Tiji.

Ia mengatakan, semua infrastruktur pembangunan yang berbasis mendongkrak perekonomian warga akan menjadi fokus utama selama lima tahun pemerintahannya.

(Baca: Menurut Abusyik, Ini Lima Kecamatan Jadi Fokus Pembangunan di Pidie)

(Baca: Ini Saran Wakil Ketua MPU untuk Mencegah Berkembangnya Prostitusi Online di Aceh)

Terutama pembangunan akses penunjang usaha tani masyarakat, seperti jalan usaha tani, jembatan maupun fasilitas suplai air, yaitu saluran dan waduk.

Sebelumnya perangkat gampong setempat Hasan Hanafiah (35) kepada Serambinews.com Minggu (25/3/2018) mengatakan, seluas 250 hektare sawah yang telah selama puluhan tahun digarap oleh ribuan petani di pedalaman Padang Tiji, selama ini terkendala oleh suplai air dari saluran irigasi Waduk Alue Baro.

(Baca: Germo Prostitusi Online Beberkan Data Pelanggannya, dari Pengusaha hingga Para Pejabat)

"Pembangunan Waduk Alue Baro pada 2015 dan 2017 lalu tidak sesuai dengan spesifikasi, sehingga tidak berfungsi secara maksimal dalam mengairi areal pertanian milik warga," sebut Hasan Hanafiah.

Adapun 250 Ha lahan pertanian pada musim tanam ini yang terancam gagal panen tersebar di Gampong Kreet Paloh, Suyo Paloh, Cot Paloh, Capa Palo, dan Siron Paloh.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved