Begini Kondisi Makam Raja dan Benteng Kerajaan Trumon di Aceh Selatan

Makam Raja dan Benteng Kerajaan Trumon yang sudah berusia ratusan tahun kini termakan usia dan butuh pemugaran

Penulis: Taufik Zass | Editor: Muhammad Hadi
Makam Kerajaan Trumon yang berlokasi di Desa Keude Trumon, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, Rabu (3/28/2018) 

Setelah selesai (tamat) dari belajar agama islam, Tengku Jakfar di suruh oleh guru beliau untuk berangkat kesebelah Barat Aceh.

Mula-mula Tengku Jakfar menetap di Unjong Seurangga Susoh. Di sini beliau mengajar Agama Islam dan mendapat gelar Labai, juga di kenal dengan labai Jakfar.

Baca: Pria Asal Trumon Tusuk Wanita Pelayan Warung Nasi di Lambhuk Dengan Gunting dan Pecahan Gelas

Di sini beliau tidak berapa lama dan melanjutkan perjalanan sampai ke daerah Singkil, dan menetap di sini.

Atas rahmat Allah Tengku Jakfar membuka negeri yang disebut Paya Bombong. Kemudian Tengku Jakfar membuka perkebunan lada (merica) pada suatu dataran sebelah utara singkil yang kemudian disebut Trumon.

Negeri yang baru dibuka ini mulai ditata sejak tahun 1780 M dan beliau yang menjadi pengusaha pertama sebagai Raja di negeri tersebut dengan nama "Kerajaan Trumon".

Baca: Jembatan Penghubung Jambo Papeun-Cot Bayu di Trumon Memprihatinkan

Tengku Jakfar juga bergelar Teuku Raja Singkil, tapi biasa di sebut Teuku Singkil yang lebih populer. Beliau meninggal di Trumon dalam tahun 1812 M.

Dalam tahun 1940 Charda Gubernur Jenderal yang terakhir dari Hindia Belanda dari Batavia datang ke Trumon menemui Teuku Raja Husin.

Tujuan kedatangan Gubernur Jenderal tersebut untuk memberi kemerdekaan penuh kepada Negeri Trumon sebagai kerajaan berdaulat, terlepas dari pengaruh pemerintahan Hindia Belanda.

Baca: Ini Peran Kerajaan Trumon Pada Masa Kerajaan Aceh

Bendera diduga kuat peninggalan Kerajaan Aceh di Trumon
Bendera diduga kuat peninggalan Kerajaan Aceh di Trumon (MAPESA)

Tapi Teuku Raja Husen tidak menerimanya sebab ia sudah mengadakan filling terlebih dahulu dengan rekan beliau Teuku Nyak Arif di Kuta Raja.

Teuku Raja Husen bersedia menerima kemerdekaan, bila seluruh Aceh dimerdekakan. Gubernur Jenderal Charda berjanji “Untuk seluruh Aceh diberikan sesudah perang di Eropah selesai”.(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved