Tak Terbukti Pakai Narkoba, Penyidik Masih Kesulitan Ungkap Motif Kasus Wakapolres Tembak Adik Ipar
Penyidik rencana akan melakukan tes kejiwaan, yang akan dilakukan oleh dokter spesialis kedokteran jiwa di Polda Sumut
“Dia itu orangnya baik, selalu ramah sama warga-warga yang lain di Gang Keluarga ini. Pernah juga dia minjam perkakas seperti martil untuk benerin kursi," kata Ulin, Jumat (6/4/2018).
"Kalau lewat pasti selalu menegur dia. Biasa saya lihat dia pergi keluarga rumah untuk kerja sekitar jam 08.00 WIB dan pulangnya sekitar jam 17.00 WIB," tambahnya.
(Baca: Dua Media Malaysia Ulas Perceraian Ahok-Veronica Tan, Mulai dari Nama Samaran Hingga Bahasa Hokkian)
Selain dikenal mempunyai kepribadian yang baik, Jumingan juga dikenal aktif dalam pengajian atau perwiritan bapak-bapak di Kampung sekitar.
“Korban itu aktif dalam perwiritan, hampir setiap minggu selalu ikut perwiritan,“ katanya.
Lebih lanjut, Ulin mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, ternyata Jumingan sudah memberikan tanda-tanda bahwa ia tidak akan lama lagi berada di dunia.
Ternyata, apa yang disampaikan oleh Jumingan seminggu sebelumnya benar-benar menjadi kenyataan.
“Malam jumat ini aku nggak datang wirid ya, kalian saja yang datang kerumahku,“ kata Ulin menirukan perkataan Jumingan di perwiritan sebelum meninggal.
Kini Jumingan telah meninggal dunia. Ia tewas mengenaskan setelah dihujam dengan 6 tembakan yang mengarah ke bagian kepala, dada, dan perut.
Jumingan meninggalkan istrinya Henny dan seorang anak lelaki berusia 2 tahun.(tribun-medan.com)