Perlukah Partai Aceh Kirim Politisi ke Senayan Lewat Parnas? Begini Pendapat Mantan Ketua Fraksi PA
Tugas utama Partai Aceh sebagai partai lokal adalah menambah kursi yang sudah ada sekarang di DPRA dan DPRK.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rencana Partai Aceh mengirim kader-kadernya ke Senayan (DPR RI) melalui partai nasional, disikapi berbeda oleh anggota PA di akar rumput.
“Ada yang setuju dan ada yang tidak setuju,” kata politisi Partai Aceh (PA) Kautsar Muhammad Yus, kepada Serambinews.com, Selasa (10/4/2018), ketika dimintai konfirmasi terkait status facebooknya yang mengangkat hal dimaksud.
(Baca: Terkait Kader PA yang Akan Maju ke Senayan? Ini Kata Sarjani Abdullah)
Mantan Ketua Fraksi Partai Aceh ini mengatakan, alasan atau pertimbangan kader yang tidak setuju adalah, memperjuangkan kursi parnas ke DPR RI akan berimplikasi kepada menurunnya jumlah kursi Partai Aceh di DPRA maupun DPRK.
“Karena parnas-parnas yang diperjuangkan ke DPR RI diperkirakan juga akan meraup keuntungan limpahan pengaruh dari kampanye untuk DPR RI,” kata Kautsar.
Alasan kedua, masyarakat pemilih di gampong-gampong akan sangat sulit memilah-milah saat memilih di TPS, antara parnas atau Partai Aceh, sehingga hal ini dikhawatirkan akan merugikan PA.
“Bak dipeutimang-timang DPR RI meureugo teuk DPRA dan DPRK,” ujar mantan aktivis Solidaritas Mahasiswa untuk Rakyat (SmuR) ini.
(Baca: SMUR bukan PRA)
Kautsar berpendapat, tugas utama Partai Aceh sebagai partai lokal adalah menambah kursi yang sudah ada sekarang di DPRA dan DPRK.
“Jika kemudian gara-gara kampanye untuk DPR RI bisa menggagalkan tugas utama, maka sebaiknya Partai Aceh tidak ikut-ikutan dalam menyukseskan DPR RI,” kata dia.
“Artinya Partai Aceh perlu meninggalkan koalisi dengan parnas di Pemilu 2019 nanti. Jangan sampai gara-gara berjuang untuk DPR RI bisa merusak tugas utama menambah jumlah kursi DPRA dan DPRK. Kalau sikap ini diterima maka sikap ini harus diambil secara terpusat dari Banda Aceh sampai ke daerah-daerah,” imbuh dia.
“Koalisi dengan parnas baru dibangun kembali setelah Pemilu 2019 di DPRA dan DPRK,” kata dia.
(Baca: Mengenal USS Potomac, Kapal Perang Amerika yang Membombardir Kuala Batu di Aceh Barat Daya)
(Baca: VIDEO - Ladang Perang Pertama Marinir Amerika Serikat di Asia Tenggara)
Sementara kader yang setuju dengan keterlibatan PA di kampanye DPR RI, lanjut Kaustar, alasannya masih klasik.
“(Yaitu) bahwa Partai Aceh perlu menebar pengaruhnya di nasional dan salah satu cara yang bisa dilakukan melalui penempatan kader-kadernya di gedung DPR RI dan DPD,” demikian Kautsar Muhammad Yus.
Belum Ada Keputusan Mualem
Diberitakan sebelumnya, Partai Aceh selaku partai politik yang memiliki konstituen kuat di Aceh, saat ini sedang mempersiapkan diri untuk meraup kursi sebanyak-banyaknya pada Pileg 2019 mendatang, baik di DPRK maupun di DPRA.
Begitu juga untuk level DPR RI, PA tampaknya akan mengirim sejumlah kader terbaik mereka ke Senayan dengan 'menumpang' pada partai nasional.
Sejumlah kader terbaik PA pun kini mulai digadang-gadang untuk maju ke Senayan.
Beberapa nama bermunculan, sebut saja seperti Kautsar, Muharuddin, Abdullah Saleh, Azhar Abdurrahman, dan beberapa pentolan lainnya, mereka dijagokan untuk terbang ke Senayan pada Pileg mendatang.
Bahkan kabarnya, para kader yang namanya disebut di atas mulai melobi 'kendaraan' menuju Senayan, seperti Kautsar katakanlah, ada yang menyebutkan dirinya saat ini dekat dengan pucuk pimpinan Partai Demokrat di Aceh.
Begitu juga Abdullah Saleh, Azhari Cagee, dan Muharuddin, dan lainnya yang juga mulai melirik partai nasional lainnya seperti Gerindra, Partai Bulan Bintang, dan juga Hanura, sebagai partai pengusung mereka ke Senayan nantinya.
Namun, itu hanya isu-isu yang mencuat selama ini di kalangan internal PA dan sejumlah kalangan lainnya.
Meski tak menampik isu itu, Ketua Harian Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA PA), Sarjani Abdullah mengatakan saat ini belum ada keputusan dari Ketua Umum, Muzakir Manaf terkait itu.
"Memang kita dengar-dengar isu, teman-teman itu akan maju ke DPR RI, tapi prosesnya sekarang sudah di mana, saya belum mengerti," kata Sarjani dalam konferensi pers di Banda Aceh, Senin (9/4/2018).
Mantan Bupati Pidie ini mengatakan, saat ini belum ada sebuah kepastian siapa-siapa kader PA yang akan dikirim ke Senayan melalui partai nasional pada Pileg 2019.
Menurutnya, Ketua Umum DPA PA, Muzakir Manaf atau Mualem belum mengeluarkan peuneutoh terkait itu, boleh disebut para kader PA masih menunggu restu Mualem untuk bertarung merebut kursi di Senayan.
Ditanya apakah benar saat ini kader-kader terbaik PA masih menunggu restu Mualem menuju ke Senayan? Sarjani membenarkannya.
"Iya mungkin begitu, karena itu kebijakan Mualem, kami hanya mendukung kebijakan ketua umum, yang nantinya Mualem mengambil kebijakan ini bukan sendiri juga, ada musyawarah dengan para Tuha Peut," katanya.(*)