Ferdinand Hutahean Komentari Jokowi Bagi Amplop: Apa Ini Cara Tempatkan Rakyat Sebagai Pengemis?
Warga yang sebagian berprofesi sebagai penjual mengaku senang dan berterima kasih mendapat bingkisan dan amplop dari Jokowi.
SERAMBINEWS.COM - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyoroti aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bagi-bagi paket sembako dan amplop di Solo, Jawa Tengah.
Pantauan TribunWow.com, video Jokowi pada Juni 2017 itu diunggah kembali oleh akun @NoerH4yatie pada Minggu (15/4/2018)
Dari video yang berdar, tampak Jokowi berada dalam mobil berwarna hitam. Saat itu, ia berada di kawasan Pasar Legi, Solo.
Baca: Waterboom Kuta Malaka Renggut Korban Nyawa
Baca: Hotman Paris Pilih Menteri Susi Jadi Wapres, Ustaz Abdul Somad Promosikan Capres Ini
Disepanjang jalan, warga berdesak-desakan untuk menghampiri sang presiden. Sementara itu, Jokowi dari dalam mobil tampak membagikan bingkisan dan juga amplop.
Sejumlah pengawal dan petugas membantu mengatur antrian. Jalan terlihat macet saat aksi tersebut.
Warga yang sebagian berprofesi sebagai penjual mengaku senang dan berterima kasih mendapat bingkisan dan amplop dari Jokowi.
Video tersebut kemudian dikomentari oleh Ferdinand Hutahaean.
Baca: Dituding Orang Bayaran Cikeas Karena Dianggap Tak Pernah Kritik SBY, Begini Tanggapan Rocky Gerung
Melalui akun Twitternya yang diunggah pada Senin (16/4/2018), Ferdinand Hutahaean menanyakan aksi tersebut.
@LawanPoLitikJKW: Apakah ini salah satu Cara menempatkan rakyat sbg pengemis?
Dulu katanya BLT membuat rakyat malas dan bermental pengemis, lha kiq skrg ditiru dgn cr yg berbeda?
Sebelumnya, juga beredar video Jokowi membagikan uang kepada warga, termasuk tukang becak di pinggir jalan.
Tak hanya uang, Jokowi juga sempat terekam kamera melakukan aksi bagi-bagi sembako. Hal itu tampak dari kupon sembako yang beredar di media sosial.
Kupon tersebut diketahui beredar ketika Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi beberapa waktu lalu.
Baca: HEBOH! Tiga Tahun Perawat Cantik Ini Dipacari Anggota TNI AU Gadungan, Pertama Kenal Ngaku Pengacara
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun membenarkan adanya kupon yang distempel oleh Polri Resor Sukabumi tersebut.
Diberitakan Kompas.com, Moledoko mengatakan jika kegiatan tersebut sudah dilakukan sejak pemerintahan sebelumnya (SBY-red).
Atas kejadian tersebut, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akhirnya meminta agar Jokowi menghentikan kegiatan bagi0bagi sembako saat kunjungan kerja ke daerah.
"Kami harapkan sekarang tidak bagi-bagi sembako," kata anggota Bawaslu Rahmat Bagja ketika ditemui di Kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Menurutnya, Jokowi hanya perlu menyampaikan program kerja saja.
Bagja mengaku jika pihaknya mendapat laporan dari masyarakat terkait kegiatan bagi-bagi sembako ini. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Jokowi Bagi Amplop di Jalan, Ferdinand Hutahean: Apa Ini Cara Tempatkan Rakyat Sebagai Pengemis?