Citizen Reporter

India tak Seindah dalam Nyanyian

LAWATAN luar negeri saya kali ini bersama rombongan Sanggar Seni Mirah Delima (SMD) Universitas Almuslim (Umuslim)

Editor: bakri
zoom-inlihat foto India tak Seindah dalam Nyanyian
CHAIRUL BARIAH

Saat roti tersebut didangkan, membuat kami tercegang, bagaimana cara makan dan menghabiskannya, karena panitia memesan roti tersebut sejumlah peserta, padahal kalau besarnya seperti itu satu roti cocoknya dimakan untuk 4-5 orang.

Karena terlalu banyak yang dipesan terpaksa kami meminta petugas warung membungkusnya untuk kami bawa ke penginapan.

Selain roti yang aneh, kami juga disuguhi minuman teh tarik ala India di mana gelasnya dibuat dari tanah liat. Setelah habis minum gelasnya dibuang (hanya untuk sekali pakai). Saat itu penjaga warung sempat tercegang melihat kelakuan anak-anak mahasiswa Umuslim, karena mereka setelah minum ingin memcuci gelas tersebut dan dibawa pulang ke Indonesia.

Menurut berbagai sumber, India termasuk negara yang penduduknya masih banyak yang miskin. Transportasi yang digunakan juga masih jauh tertinggal dengan transportasi masyarakat Indonesia, khususnya transportasi yang ada di Aceh.

Seperti diketahui, di Aceh hanya mobil dan bus umum yang bagus dan lengkap berbagai fasilitasnya saja yang mau digunakan masyarakat. Berbeda dengan di India, di negara ini masih ada yang menggunakan becak tradisional hasil rakitan, seperti odong-odong untuk transportasi umum dan transportasi sepeda juga masih dengan model sepeda yang pernah digunakan masyarakat Aceh era tahun 80-an.

Sebagai alat transportasi utama seperti di Utar Parades, lokasi Aligarh Muslim University, daerah ini dikenal kota pelajar India dan pusat Islam India,rata-rata penduduknya Islam, tetapi sangat rawan penjambretan. Kemiskinan menyebabkan India rawan penjambretan, wilayah tersebut masih banyak masyarakat menggunakan sepeda dayung dibandingkan dengan sepeda motor.

Di balik semua itu kebudayaan di India masih sangat kental mengikuti tradisi zaman nenek moyang.remaja di India rata-rata pandai menari, bahkan hanya masyarakat India yang mampu menari secara masal sebagaimana sering kita lihat di film-film Bolywood.

Selain cerita perjalanan dan kondisi masyarakat India, ada juga cerita aneh yang berasal dari bahasa, di mana saat panitia memabdu rombongan kami dari Aceh memperkenalkan peserta kepada masyarakat India. Ada anggota rombongan dari Umuslim namanya Cut, saat menyebutkan namanya Cut,sontak orang India semuanya menutup mulutnya. Teryata kata “Cut“ dalam bahasa India adalah kemaluan wanita. He...he.

Pagi pertama keberdaaan kami di India, kami memasak sendiri makanan untuk makan siang, menu daging kerbau masak rendang bumbu Aceh. Bumbunya senagaja kami bawa dari Aceh dan daging kami beli di pasar, tetapi sungguh terkejut kami karena harga daging kerbau hari itu hanya 20 rupee satu kilo (5 rupee saam dengan 1.000 rupiah).

Kalau kita ke pasar tersebut jangan sekali-kali mencari daging sapi, karena bagi masyarakat India hal itu sangatlah pantang dan mereka akan marah dan memaki, karena itu adalah Tuhan mereka. Hari pertama sebelum kami menggelar penampilan di panggung utama, rombongan Umuslim dibawa mengunjungi Maulana Azad Library. Perpustakaan ini adalah perputakaan terlengkap di Aligarh Muslim University terdiri atas Digital Resource Center, Reseacrh Section, Urdu Section. Manuscript of AMU. Tersedia juga Journal Internasional dan berbagai buku aneka bahasa.

Rata-rata mahasiswa yang kuliah di Alighart tidak ada yang mengendarai mobil ke kampus. Mahasiswa rata-rata mengendarai skuter dan sepeda. Mereka pun tidak memakai helm. Kalau ada yang memakai helm justru ditertawai kawan-kawannya. .

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved