Kompol Fahrizal Jalani Perawatan di RS Jiwa, Kerap Marah dan Membenturkan Kepala ke Dinding
Gerah dengan tingkah Fahrizal, Polda Sumut memutuskan mengirimkannya ke Rumah Sakit Jiwa untuk jalani observasi.
"Pembantaran ke Rumah Sakit Jiwa untuk keamanannya. Di sana lebih aman buat dia," ujar Andi Rian.
Kesulitan Membongkar Motif
Sejauh ini penyidik masih kesulitan membongkar motif penembakan yang dilakukan Fahrizal terhadap iparnya.
Apalagi, saban diperiksa jawaban yang dilontarkan Fahrizal tidak konsisten.
"Tim yang melakukan observasi ada juga dari internal Polri dan pihak eksternal terdiri dari ahli kejiwaan Rumah Sakit Pirngadi Medan dan Rumah Sakit Jiwa," katanya.
Direktur Rumah Sakit Jiwa Prof Dr M Ildrem, Chandra Syafei mengaku belum memahami alasan penyidik Polda Sumut mengirim Fahrizal ke rumah sakit yang ia pimpin.
Hanya pada surat yang ditulis penyidik, ia diminta melakukan observasi kejiwaan Fahrizal
"Perwakilan polda membawa Kompol Fahrizal pada Senin malam. Dalam surat meminta kami melakukan observasi dan tidak ada keterangan hasil kejiwaannya," ujar Chandra melalui sambungan telepon seluler.
(Baca: Inna Lillahi Wa Inna Ilayhi Rajiun - Wakapolres Labuhanbatu Ditemukan Dalam Kondisi tak Bernyawa)
Sebelumnya wartawan meminta izin wawancara langsung terhadap Chandra.
Namun dengan alasan rapat dan banyak agenda kegiatan, ia menolak tatap muka.
Pada kesempatan tersebut, ia menjelaskan, di Rumah Sakit Jiwa, Fahrizal akan ditangani tim dari Perhimpunan Dokter Spesialis Jiwa Indonesia (PDSKJI).
Butuh Waktu 1 Minggu
Meski sudah melihat sendiri Fahrizal, Chandra mengatakan tak dapat menyimpulkan langsung apakah ada gangguan kejiwaan, sebab hendaknya melalui pemeriksaan intensif.
"Dia baru masuk, baru ditangani tim. Belum ada laporan sama kami. Nanti kalau sudah lengkap diagnosanya baru kami tahu kondisinya," kata Chandra.