"Kute Coffee" di Hulu Wih Pesangan Lengkapi Wisata Kopi Gayo

Harum kayu pinus menyeruak ke seluruh ruangan. Itu karena dindingnya terbuat dari papan kayu pinus.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Yusmadi
ist
Interior Kute Coffee Takengon, kafe tepi danau Laut Tawar. 

"Kita rencanakan 1.000 wisatawan hadir ke Gayo tiap tahun, mengingat potensinya besar sekali," kata Zamzam yang sedang mengupayakan jaringan kerjasama dengan banyak kalangan dalam dan luar negeri.

"Ide membangun kota kopi ini muncul dalam diskusi November Kopi Gayo pada 2016 silam," katanya.

Fiko menyebut, dengan hadirnya kafe-kafe tepi danau, dengan sendirinya kelestarian danau tetap terjaga. "Ini adalah nilai tambah lain dari ptogram kafe tepi danau," lanjut Fiko yang juga seorang pengusaha itu.

Baca: Perpustakaan Nasional Siapkan Program Pustaka di Kawasan Gayo Alas

"Kute Coffee" terhimpun dalam grup "Zamzam Exelent Coffee" jaringan 10 biro wisata (domestik dan luar negeri) siap kerjasama untuk pengembangan wisata Gayo, Oktober-November medatang dan menjadikan "Kute Coffee" sebagai sentral informasi wisata dan edukasi kopi.

Empat wisatawan asal Bali, Jogja, dan Jakarta, Jassin Burham, Djarot Efendy, Yoyok Harness dan Yoppi Andri merasa kagum dengan hadirnya kafe tepi danau itu. "Menawarkan sesuatu yang istimewa dan khas. Ini melengkapi wisata kopi Gayo," kata Yoppi Andri pemilik Smong Coffee Jogjakarta. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved