Jenazah Pria Ini Dibawa Ke Rumah Duka, Gunting Masih Menempel di Dada, Begini Kata Direktur RS
Benda seperti gunting ini ditemukan keluarga almarhum saat membuka kain pembungkus jenazah di rumah duka, Senin (1/5/2018).
Abyadi berpendapat pihak managemen rumah sakit harus memberikan sanksi tegas kepada paramedis yang terlibat dalam kesalahan itu.
"Masalah ini tidak bisa dibiarkan. Saya kira, kalau Direktur sudah mengakui kesalahan SOP (standart operasional prosedur) maka harus ada sanksi kepada para medisnya. Ini tidak bisa dibiarkan,"ujar Abyadi Siregar kepada Harian Tribun Medan/Online Tribun-Medan.com, Rabu, (2/5/2018).
Pihak manajemen, lanjut Abyadi harus memeriksa secara internal semua paramedis yang terlibat dalam kesalahan itu. Mulai dari dokter, perawat atau paramedis lainnya.
Baca: Sering Konsumsi Teh Hijau Ternyata Bisa Gawat, Ini 7 Efek Sampingnya
Baca: Terlahir sebagai Raden Mas Suwardi Suryaningrat, dari Mana Nama Ki Hajar Dewantara?
"Kalau terbukti ada kesalahan prosedur, sudah diketahui siapa yang paling bertanggungjawab, maka pihak manajemen harus memberi sanksi. Ya harus dengan sanksi tegas, karena pelayanan seperti ini tidak hanya persoalan yang menunjukkan kebobrokan layanan rumah sakit, tapi ini juga telah berdampak munculnya rasa ketakutan masyarakat untuk berobat di rumah sakit pendidikan itu,"kata Abyadi.
Karena dari peristiwa ini, kata Abyadi, bahwa layanan di rumah sakit milik Pemkab Deliserdang itu menunjukkan ketidakprofesionalan.
Menurutnya, kalau ada kaitannya dengan anggaran katanya, ini menjadi tanggungjawab Pemda untuk merevisi anggaran.
"Memang kalau melihat layanan seperti ini kan kita sebagai masyakat pengguna layanan, akan ketakutan berobat ke sana. Pemda harus memberi perhatian serius soal ini. Harus lakukan kajian mendalam mengenai layanan rumah sakit ini," katanya lagi.
Baca: Mayat Ditemukan Mengambang di Pinggir Sungai, Namun Warga Dibikin Kaget, Ternyata?
Baca: Artis Dangdut Seksi Ini Digigit Ular Saat Pemotretan Di Rumah Anggota DPR RI, Begini Kondisinya
Direktur RSUD Deliserdang dr Hanif Fahri SpKJ mengakui ada kesalahan yang dilakukan oleh anggotanya terkait penanganan yang dilakukan terhadap pasien atas nama Jamiran warga Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Pasien itu meninggal dunia karena penyakit komplikasi Selasa, (1/4/2018) sore.
Saat jenazah diantar ke rumah duka menggunakan mobil ambulance rumah sakit, keluarga pasien sempat dikejutkan dengan benda seperti gunting yang masih menempel pada bagian dadanya.
Hal ini pun kemudian membuat keluarga warga lain yang turut melayat menjadi heboh.