Tentara Bayaran Pemburu ‘Uang Berdarah’, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Firaun
Raja Firaun Ramses II bisa disebut sebagai penguasa pertama yang menggunakan tentara bayaran untuk menghancurkan musuhnya.
SERAMBINEWS.COM - Dari sejumlah catatan yang bisa dirujuk, termasuk naskah kuno, keberadaan tentara bayaran ternyata mulai dikenal di Mesir sekitar tahun 1200-an SM.
Raja Firaun Ramses II bisa disebut sebagai penguasa pertama yang menggunakan tentara bayaran untuk menghancurkan musuhnya.
Saat itu secara umum yang dimaksud tentara bayaran, adalah seorang atau kelompok tentara yang terjun ke suatu medan tempur dengan tujuan utamanya adalah keuntungan pribadi.
Mereka biasanya tidak berpegah teguh kepada suatu landasan ideologi, nasionalisme atau pertimbangan politik lainnya. Tetapi semata-mata demi berburu ‘uang berdarah’ (blood money).
Baca: Disdukcapil Agara Layani Cetak E-KTP Hingga Malam Hari, Ini Alasannya
Baca: INNA LILLAHI - Kabar Duka Datang dari Artis Cantik Nadya Almira, Banjir Ucapan Belasungkawa
Pasalnya uang yang diperoleh para tentara bayaran akan makin besar jika dalam pertempuran bisa membunuh sebanyak mungkin musuh.
Tentara bayaran sangat dibutuhkan dalam peperangan, selain karena merupakan pasukan yang sudah terlatih dan memiliki pengalaman tempur, mereka juga siap mengorbankan nyawa bagi para penggunanya.
Berdasar dokumen tertulis, penguasa yang pertama kali menggunakan tentara bayaran memang pada masa Mesir kuno.
Saat itu, ketika Firaun Ramses II bermaksud menginvasi daerah Kerajaan Hittite yang dipimpin Raja Mawatalis, kekuatan tempurnya membutuhkan banyak tentara bayaran.
Baca: Driver Ojol Cowok Puji Wanita Cakep ini dan Dikira Janda, Padahal Ada Suaminya, Ini yang Terjadi
Baca: EL CLASICO - Luis Suarez Terekam Kamera Tendang Raphael Varane, Terjadi Sebelum Gol Lionel Messi
Dalam pertempuran di Kadesh (Suriah) pada 1294 SM, tentara bayaran Ramses terdiri 10.000 serdadu dari Palestina dan berperan sebagai pasukan infanteri.
Mereka bertempur menggunakan senjata seperti panah, tombak, kapak dan pedang.
Di zaman Ramses tentara bayaran dianggap sebagai pasukan berkasta rendah meski mereka memiliki kemampuan tempur yang memadai.
Tapi mereka umumnya hanya berperan sebagai pasukan yang diumpankan di barisan terdepan untuk pertempuran jarak dekat.
Baca: Ramadan Sudah Tiba, Tapi Hutang Puasa Belum Dibayar, Apa Hukumnya? Simak Penjelasan Ustaz Kembar
Baca: Mulai Dari Permen Hingga Sup, Inilah 4 Macam Olahan Kalajengking, Mau Coba?
Sedangkan pasukan berkasta tertinggi merupakan prajurit Ramses sendiri yang ketika bertempur telah menggunakan kereta perang (chariot).
Pasa masa kejayaan Kerajaan Asiria hingga bisa mempersatuan Mesopotamia (Irak), yakni antara tahun 1100 SM-600SM, Asiria sering menggunakan tentara bayaran dari suku Akkad (suriah), yang terkenal jago perang.
Suku ini termashyur sebagai petarung tangguh satu lawan satu dan sebagai penghantam sekaligus pendobrak pertahanan lawan.
Baca: Ditembak Pria Bersenjata, Mendagri Pakistan Alami Luka di Lengan dan Lolos dari Upaya Pembunuhan
Baca: 21 Rumah Hancur Terkena Muntahan Lava Gunung Kilauea di Hawaii, Lebih dari 1.700 Orang Dievakuasi
Artikel ini sudah tayang di Intisari Online dengan judul: Tentara Bayaran Pemburu ‘Uang Berdarah’, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Firaun