Wakapolri Ancam Copot Kapolda hingga
Pimpinan kepolisian di daerah pun akan dimintai pertanggungjawaban jika gagal mengawasi bawahannya.
Akibatnya, penggusuran itu berlangsung kisruh.
"Kapolda Sulteng kita copot gara-gara pembersihan kasus di Banggai," kata Syafruddin.
Baca: Dua Warga Peusangan Dibacok, Tersangka Menyerahkan Diri
Baca: Kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Apa Sebenarnya Terjadi? Begini Kronologinya
Wakapolri Tantang Sopir Truk Rekam Polisi yang Terima Pungli
Wakil Kepala Polri Komjen Syafruddin menantang para sopir truk untuk merekam oknum polisi yang melakukan pungutan liar di jalanan.
Ia memastikan, apabila ada bukti yang cukup, maka polisi yang melakukan pungli akan langsung dipecat.
"Silakan videokan para polisi yang ada di jalan. Ini perintah saya. Saya langsung pecat. Begitu ada videonya benar, kita pecat hari itu. Telanjangin dia. Keras sekali kita," kata Syafruddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Syafruddin mengaku heran apabila benar ada polisi yang masih memungut dari sopir truk.
Padahal, remunerasi polisi sudah cukup besar.
Oleh karena itu, sanksi pemecatan akan langsung diberikan kepada polisi yang masih melakukan pungli.
Menurut Syafruddin, polisi sangat terbuka menerima laporan yang datang soal kelakuan oknum polisi.
Namun, ia meminta agar laporan yang disampaikan itu juga disertai bukti.
Jika laporan yang disampaikan mengada-ada, maka pelapor juga bisa dijerat pidana.
Karena itu lah, Syafruddin meminta para sopir truk untuk merekam aksi oknum polisi yang melakukan pungli.
"Saya tantang. Silakan. Harus ada bukti. Kalau enggak, saya proses, penjarain dia," kata dia.
Baca: Pernikahan Murid SD dengan Pria 21 Tahun Akhirnya Batal, Sang Ibu Menangis Histeris dan Pingsan
Baca: Hina Kapolri dan Polda Sumut di Media Sosial, Mantan Polisi ini Diciduk di Rumahnya
Presiden Jokowi Perintahkan "Sikat Semuanya"