Pemilu Malaysia

Najib Razak Dicekal Usai Kalah di Pemilu Malaysia, Mahathir: Kami Ingin Mengembalikan Aturan Hukum

Najib tengah menjadi sorotan setelah dia tersandung skandal lembaga investasi yang dia dirikan, 1Malaysia Development Berhad (1MDb) di 2013.

freemalaysiatoday
Najib Razak dan Mahathir Mohamad 

"Saya ingin berlibur sejenak, dan menghabiskan waktu bersama keluarga yang jarang saya temui dalam beberapa tahun terakhir," kata Najib.

Selama liburan, dia bakal bersikap terkait langkah ke depan koalisiBarisan Nasional (BN), maupun Organisasi Nasional Malay Bersatu (UMNO).

Putra dari PM kedua Malaysia, Abdul Razak Hussein itu telah mendengarkan berbagai pertimbangan dari para pemimpin partai di BN.

"Saya mempertimbangkan hilangnya dukungan masyarakat kepada BN saat Pemilihan Umum (Pemilu) Rabu (9/5/2018)," lanjutnya.

(Baca: Najib Bilang, Tak De Negara yang Memilih Orang Usia 93 Tahun, Begini Jawaban Menohok Mahathir)

(Baca: Buat Karikatur Dianggap Menghina Perdana Menteri Najib Razak, Seorang Seniman Malaysia Dipenjara)

(Baca: Mahathir Mohamad, Janji Evaluasi Investasi China dan Karier Politik Menjadi Perdana Menteri Malaysia)

Najib tengah menjadi sorotan setelah dia tersandung skandal lembaga investasi yang dia dirikan, 1Malaysia Development Berhad (1MDb) di 2013.

Kasus tersebut mencuat ketika Wall Street Journal mempublikasikan dokumen yang menunjukkan Najib menerima dana 681 juta dolar Amerika Serikat (AS), atau Rp 9,5 triliun, ke rekening pribadinya.

Mantan PM yang berkuasa selama dua periode tersebut bersikeras kalau uang itu merupakan donasi dari salah seorang anggota Kerajaan Arab Saudi.

Skandal tersebut berimbas pada kekalahan Najib dan koalisi pimpinannya, Barisan Nasional (BN), pada Pemilihan Umum (Pemilu) Malaysia Rabu (9/5/2018).

BN hanya bisa merebut 79 dari 222 kursi Parlemen Malaysia. Mereka kalah oleh koalisi oposisi, Pakatan Harapan (PH), pimpinan Mahathir Mohamad.

Mahathir, yang notabene adalah guru politik Najib, menyatakan bakal mengusut skandal 1MDB tersebut sebagai bagian dari janji kampanye-nya.

Dalam konferensi pers pada Kamis (10/5/2018) dini hari, Mahathir ditanya mengenai tindakan yang akan dia ambil terhadap dugaan skandal terhadap Najib.

"Kami tidak balas dendam. Yang kami ingin lakukan adalah mengembalikan aturan hukum," ucapnya.

(Baca: Pemilu Malaysia - Kemenangan Perdana Oposisi dan Janji Mahathir untuk Anwar Ibrahim)

(Baca: Mahathir Mohamad Resmi Dilantik Jadi Perdana Menteri Malaysia, Begini Komentar Warga)

(Baca: Pemilu Malaysia - Mahathir Mohamad Cetak Kemenangan Bersejarah, Ini Fakta-faktanya)

"Jika ada yang melanggar hukum, termasuk jurnalis, mereka akan diseret ke pengadilan," imbuhnya.

Dilansir AFP, Najib merupakan putra dari pendiri negara Malaysia. Dia menampilkan dirinya sebagai reformis ketika berkuasa pada 2009.

Pada masa jabatan kedua pada 2013, perusahaan pendanaan 1MDB dibentuk oleh Najib untuk mempromosikan pembangunan ekonomi. Namun, justru terpeleset ke dalam lubang utang yang besar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved