Ini Sederet Kasus Bom di Indonesia yang Dikaitkan dengan Jamaah Ansharut Daulah
Sejumlah aksi serangan bom dalam beberapa tahun terakhir diyakini melibatkan JAD.
Polisi memastikan insiden itu adalah serangan bom bunuh diri.
Saat itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, pelaku diidentifikasi bernama Nur Rohman yang memiliki hubungan cukup dekat dengan Bahrun Naim.
Ia mengatakan, kedekatan keduanya terjadi ketika Nur Rohman masuk ke jaringan Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JADKN) pimpinan Bahrun Naim.
Baca: Kesurupan Saat Melaut, Nelayan Aceh Selatan Terjun ke Laut dan Tak Muncul-muncul Lagi
Baca: Liga Inggris Musim 2017-2018 Berakhir, Ini 6 Rekor Hebat Mohamed Salah Bersama Liverpool
4. Ledakan di Bandung
Sebuah ledakan terjadi di sebuah rumah kontrakan di Kampung Kubang Beureum RT 7 RW 11 Kelurahan Sekejati, Bandung, Sabtu (8/7/2017).
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, lima orang terduga teroris ditangkap karena menyimpan bahan baku kimia pembuatan bom di sebuah kamar kontrakan di Jalan Jajaway dipastikan terafiliasi dengan kelompok teroris ISIS.
“Lima terduga teroris ini adalah kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung Raya”, kata Yusri saat ditemui di lokasi penggeledahan, Selasa sore.
Baca: Agar Pelajar tak Rusak Moralnya, Ini Pesan Dandim Aceh Jaya pada Siswa-Siswi SMAN 1 Calang
Baca: Nama Sule Diteriaki Oleh Penonton, Reaksi Rizky Febian Dari Atas Panggung Buat Suasana Hening
5. Bom gereja di Surabaya
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu (13/5/2018) dan Senin (14/5/2018), merupakan perintah kelompok teror global Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Tito menjelaskan, pelaku aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya.
Jaringan ini juga terkait dengan pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid dan JAD, Aman Abdurrahman.
Sebelumnya diberitakan, Ledakan bom di tiga gereja di Surabaya telah menewaskan 14 orang dan melukai 39 orang lainnya.
Dari 14 korban tewas ini, tiga diantaranya masih berstatus anak.
Para korban tewas ini terus diiidentifikasi di RS Bhayangkara Polda Jatim.
"Ada korban terakhir , Nataliel (8 tahun) yang Surabaya," sebut Kombes Pol Frans Barung Mengera, Kabie Humas Polda Jatim kepada Surya.co.id, Senin pagi.