Penyerangan Mapolda Riau
INNA LILLAHI - Ipda Auzar Meninggal saat Penyerangan di Mapolda Riau, Kerap Jadi Imam Shalat
Pria berusia 56 tahun itu pernah bertugas di Samsat Kota Pekanbaru yang tepat berada di belakang kantor KONI Riau.
SERAMBINEWS.COM - Sosok Ipda Auzar, polisi yang menjadi korban tewas serangan pelaku teror di Mapolda Riau tidak asing lagi di kalangan karyawan dan pengurus KONI Riau.
Pasalnya Ipda Auzar merupakan Pamin 2 SI SIM Subditregident Ditlantas Polda Riau.
Pria berusia 56 tahun itu pernah bertugas di Samsat Kota Pekanbaru yang tepat berada di belakang kantor KONI Riau.
Ia juga sering menjadi Imam salat berjamaah di Mushala KONI Riau.
"Saya sempat menjadi makmumnya sekitar dua pekan yang lalu," ujar kata anggota Binpres KONI Riau Margas Chan
Baca: Kritikan Fadli Zon: Pemimpin yang Hobi Salahkan Pemimpim Sebelumnya, Sedang Menutupi Kelemahannya
Baca: Puluhan Pemuda di Abdya Beternak Ayam KUB, Wow Segini Penghasilannya
Hal yang sama juga disampaikan oleh penjaga Mushala KONI Riau Nono.
"Pak Auzar sering juga jadi Imam di Mushala KONI Riau. Beliau orangnya baik dan ramah," ucap Nono.
Tak hanya di musala KONI Riau, Ipda Auzar juga selalu menjadi imam salat zuhur dan ashar di Mesjid Ikhlas Jalan Mendut.
Kapolda Riau Irjen Pol Nandang melalui Kabid Humas AKBP Sunarto merilis secara resmi soal kronologis kejadian penyerangan terduga teroris ke Mapolda Riau, Rabu (16/5/2018) pagi.
Baca: Pemda Aceh Tengah Siapkan Lahan untuk Kantor dan Studio RRI Takengon
Baca: Mapolda Riau Diserang, 4 Pelaku Bersenjata Pedang Tewas Ditembak, Satu Polisi Meninggal
Dijelaskan Sunarto, sekitar pukul 09.00 WIB, sebuah mobil mini bus warna putih yang ditumpangi beberapa orang tiba-tiba menerobos masuk lewat pagar depan Mapolda Riau.
Saat dicoba diberhentikan, para penumpangnya selanjutnya turun dari mobil. Salah seorang pelaku sambil menenteng senjata tajam samurai menyerang anggota polisi.
Sampai di halaman Mapolda Riau, penumpang turun dan melakuan penyerangan terhadap anggota dengan enggunakan senjata tajam jenis samurai.
Baca: Bukan Soal Perceraian Sule, Ini Alasan di Balik Tangisan Rizky Febian
Baca: Bukan Soal Perceraian Sule, Ini Alasan di Balik Tangisan Rizky Febian
Dua orang anggota polisi terluka kena bacok.
Mereka adalah Brigadir Jon Hendri anggota Propam terluka di bagian ibu jari kanan.
Satu lagi adalah Kompol Farid Abdulah, anggota Bidkum Polda Riau terluka di bagian belakang kepala.
Sedangkan mobil terus melaju ke arah pagar samping. Hingga menabrak beberapa orang lainnya.
Baca: Rem Mendadak Untuk Hindari Kerbau di Jalan, Tiga Mobil Terlibat Kecelakaan di Nagan Raya
Baca: BREAKING NEWS - Anwar Ibrahim Resmi Bebas dari Penjara Usai Dapat Pengampunan atas Kasus Sodomi
Dua orang jurnalis yang saat itu sedang bersiap meliput kegiatan ekspos narkoba di halaman Mapolda Riau, juga terluka akibat tertabrak mobil teroris.
Mereka adalah Ryan Rahman, wartawan TV One dan Rahmadi, wartawan MNC TV.
"Sementara itu satu orang anggota kita, Ipda Auzar tewas tertabrak mobil," kata Sunarto pada Tribunpekanbaru.com.
Dalam kondisi ini disebutkan Sunarto, sebanyak 4 orang pelaku terduga teroris berhasil dilumpuhkan dan tewas.
Baca: Perkantoran Sepi, Kemana PNS Aceh Singkil Sehari Jelang Puasa?
Baca: Kapan Mulai Puasa, Saat Masuk Imsak atau Setelah Azan Subuh?
"Beberapa barang bukti kita amankan termasuk kendaraan. Saat ini sang sopir yang berhasil melarikan diri masih dalam pengejaran," sambung Sunarto.
Sementara itu, lanjut Sunarto, petugas dari Tim Jibom melakukan pemeriksaan atau pendalaman baik di jasad pelaku dan mobil yang digunakan.
Terkait apakah ada benda mencurigakan atau bahan peledak, "Satu orang pelaku saat itu diketahui memakai semacam body vest," ucap Sunarto.
Baca: Hati-hati, Keyless System Sebabkan Puluhan Pengendara Mobil Tewas, Kok Bisa?
Baca: Hari Paling Berdarah di Gaza, 60 Warga Palestina Meninggal Dunia dan Ribuan Terluka
4 Pelaku Turun dengan Pedang
Mapolda Riau diserang terduga teroris pada pukul 09.05 WIB, Rabu (16/5/2018).
Kapolda Riau Irjen Pol Nandang mengatakan bahwa peristiwa ini bermula dari datangnya sebuah mobil Avanza berwarna putih yang hendak menerobos masuk di pintu gerbang masuk Mapolda Riau.
Mobil itu lalu menabrak polisi yang menghadang di pintu masuk pemeriksaan.
"Jadi mobil itu masuk, lalu 4 orang turun dengan menggunakan pedang. Mobil jalan lalu keluar dan kemudian ditinggal. Tersangka melarikan diri dan kami sedang melakukan pengejaran," tuturnya ketika diwawancarai oleh TVOne.
Akibat peristiwa ini, 4 orang menjadi korban, satu polisi tewas dan 3 orang lainnya luka-luka, termasuk jurnalis.
"Empat orang gunakan pedang tajam, sudah disiapkan, betul-betul tajam. Dua anggota kena tebas di leher, alhamdulillah selamat. Satu kena di tangan, satu luka ringan dari reporter TV One dan satu orang anggota saya ditabrak dan pada saat dibawa ke RS dalam kondisi luka berat dan baru saja meninggal dunia," ungkapnya.
Baca: Saat Ditanya Tentang Teror Bom di Surabaya, Ini Tanggapan Abu Bakar Baasyir
Baca: Gara-Gara Makan Lembaran Alquran, Pemuda Diduga Gangguan Jiwa Nyaris Diamuk Warga Pidie
Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyampaikan hal serupa.
Menurut dia, para pelaku yang berjumlah 4 orang menyerang polisi dengan pedang.
"Saat masuk dihalangi Polda Riau kemudian turun dari mobil orang-orang yang tak dikenal tersebut.
Ada 4 orang kemudian menyerang anggota menggunakan pedang atau senjata tajam yang mengakibatkan 2 anggota polri luka-luka," tuturnya dalam keterangan pers di Mabes Polri.
"Kemudian sekelompok orang tak dikenal tersebut dilumpuhkan dengan melakukan penembakan dan 4 orang tewas. Satu orang melarikan diri dengan mobil dan menabrak anggota yang bertugas hingga akhirnya gugur. Dan kemudian menyenggol wartawan TV One Rian Rahmat," tambah Setyo.(*)
Baca: VIDEO - Detik-Detik Terduga Teroris Serang Mapolda Riau, Satu Polisi dan 2 Awak Media jadi Korban
Baca: Mapolda Riau Diserang Terduga Teroris, Tiga Pelaku Ditembak, 1 Polisi Dibacok, 2 Wartawan Terluka