Kapolri Pernah Sarankan Teroris agar Bunuh Diri, Tapi Begini Dijawab, Najwa Shihab pun Istighfar

Selain alasan ini, pelaku juga marah setelah Ketua JAD Iodonesia, Aman Abdurrahman ditangkap beberapa waktu lalu.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Tribun Jabar
Tito Karnavian dan Najwa Shihab 

Selain alasan ini, pelaku juga marah setelah Ketua JAD Iodonesia, Aman Abdurrahman ditangkap beberapa waktu lalu.

Baca: Buka Puasa Langsung Mengkonsumsi Nasi, Bolehkah? Ini Penjelasannya!

Baca: Setelah Penutupan Sumur Minyak yang Meledak, Warga Dilarang Memasak dan Membakar di Radius Ini

Setelah ditangkap, pucuk pimpinan JAD diserahkan ke Jainal Ansari. Namun belum lama ini Jainal juga ditangkap.

Hal ini membuat kelompoknya memanas hingga nekat melakukan pembalasan.

"Kerusuhan di Mako Brimob tidak hanya makanan tidak boleh masuk dan keluarga. Tetapi karena kejadian internasional serta upaya untuk melakukan pembalasan pasca ditangkapnya pimpinan mereka," tegasnya.

Tito memastikan serangan ini tidak ada kaitannya dengan masalah keagamaan, namun pemikiran-pemikiran yang menyalahgunakan ajaran.

Lebih lanjut, dalam acara Mata Najwa, Tito juga menjelaskan mengenai motif para teroris tersebut.

Menurut Tito, kelompok-kelompok teroris mempunyai pemikiran sendiri mengenai cara cepat masuk surga.

"Mereka hanya berpikir didoktrin sedemikian rupa bahwa jalan tol expres way menuju surga adalah dengan operasi amaliyah (jihad melawan musuh)", ujar Tito.

Ada dua cara untuk mewujudkan operasi amaliyah itu. Pertama, dengan cara terbunuh.

"Yang pertama yakni jika mereka terbunuh, maka mereka langsung masuk ke Surga," ujar Tito.

Kapolri menjelaskan, para terduga teroris bisa saja menaruh bom di tempat ramai lalu mereka pergi menyelamatkan diri.

Namun, hal itu tidak sesuai dengan doktrin yang diberikan terkait terbunuh adalah jalan cepat masuk surga.

Tito mencontohkan, dalam insiden teror bom bunuh diri di Surabaya, para pelaku membawa Kartu Keluarga (KK) dan KTP.

"(Bom) dipakai di badan bahkan diikat di tubuh anak kecil. Membawa Kartu Keluarga dan KTP mereka. Ini berarti mereka memang mencari mati karena mereka yakin bahwa mereka itu akan masuk surga", ujarnya.

Adapun cara kedua, tambah Tito, adalah dengan kontak langsung dengan polisi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved