Breaking News

Ingat Arya Permana yang Viral karena Obesitas? Kini Ia Berubah Drastis Usai Jalani Operasi Bariatrik

Dengan kondisinya yang obesitas itu, Arya tidak mampu untuk melakukan pergerakan lebih dari 10 langkah.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/Reni Susanti
Arya Permana (10) penderita severe obesity (obesitas) tiba di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk menjalani perawatan, Senin (11/7/2016). Arya yang mempunyai berat badan 189,5 kg tersebut rencananya akan ditangani 13 dokter spesialis RSHS untuk mengobati masalah kesehatannya. KOMPAS.com/Reni Susanti 

Arya sekarang bisa pergi keluar dan bermain serta olahraga dengan teman-temannya.

Momen ini bisa jadi tidak pernah ada di bayangannya selama setahun lalu.

Baca: VIDEO - Ulama Palestina Safari Ramadhan di Aceh Barat, Warga Sumbangkan Rp 116 juta

Baca: Anggota Kodim Bagi Takjil untuk Pengguna Jalan

Sedikit kilas balik, Arya memiliki berat badan 3,1 kg ketika dia lahir.

Berat badan ini masih berada di ukuran rata-rata untuk bayi yang baru lahir.

Seiring bertambahnya usia, ia dengan cepat bertambah gemuk.

Orang tuanya khawatir ketika ia dapat makan lima kali sehari.

Dalam wawancara sebelumnya dengan The Sun, orangtua Arya, Rokayah dan Ade Somantri mengatakan bahwa mereka senang Arya akhirnya bisa menjalani kehidupan normal.

Rokayah berkata: “Kami sangat senang melihat dia menjalani hidup yang sehat. Dia sangat aktif dan dalam keadaan sehat."

“Tidurnya nyenyak dan tidak ada lagi kekhawatiran dengan masalah pernapasan."

"Dia juga bisa berjalan dan bermain tanpa mengeluh sesak napas."

Arya Permana yang sempat dijuluki bocah tergemuk di dunia.(KOMPAS.com/Farida Farhan)
Arya Permana yang sempat dijuluki bocah tergemuk di dunia.(KOMPAS.com/Farida Farhan) ()

Baca: SELAMAT - Chelsea Juara Piala FA, Ini Gelar ke-8 Setelah Taklukkan Manchester United 1-0

Baca: Pengamat Pertahanan Pertanyakan Program Deradikalisasi yang Dilakukan BNPT

Tetapi mereka khawatir Arya memerlukan operasi lain, dengan catatan bahwa Arya tidak bisa makan lebih dari beberapa sendok nasi tanpa muntah.

"Dia sudah bisa berjalan dan lari selama 2 km sehari, tapi dia mungkin memerlukan operasi yang lain tahun ini."

Melansir Kompas.com, Dokter Samuel Oetoro, Spesialis Gizi Klinik dari MRCCC Siloam Hospitals, Jakarta, mengatakan, operasi bariatrik atau teknik operasi pengecilan dan bypass lambung memang menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi kasus severe obesity atau obesitas parah seperti dalam kasus Arya.

“Bobot tubuh Arya yang 192 kg itu memang sudah jadi indikasi perlu dilakukan operasi bariatrik."

Meski efektif, Dokter Samuel Oetoro mengingatkan disiplin untuk mengubah perilaku makan menjadi faktor yang sangat penting pasca melakukan operasi.(*)

Baca: Tiap Puasa Sering Konsumsi Kurma, Ini Manfaatnya yang Luar Biasa Untuk Tubuh

Baca: Namanya Masuk Daftar 200 Penceramah Kemenag, Dahnil: UAS dan Ustaz Adi Hidayat Lebih Tinggi Ilmunya

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved