Mihrab
Masjid Pheb yang tak Pheb Lagi
DULU sebelum gempa bumi melanda Kabupaten Pidie pada 7 Desember 2016, Masjid Jamiek AT-Taqarrub
Kala itu masyarakat Trienggadeng berbondong-bondong dengan mufakat dan bersuka rela membangun sebuah masjid kecamatan yang representatif.
Didirikanlah Masjid Taqarrub dengan dana rembukan. Mulai dari mengumpulkan beras, telur ayam, padi serta uang. Juga sumbangan dari masyrakat dari luar kecamtan, bahkan luar Aceh.
Termasuk PT Gotong Royong di Medan, kumpulan masyarakat Trienggadeng di Medan, Sumatera Utara (Aceh Sepakat). Nama Masjid Taqarrub diambil dari nama sebuah masjid di Medan.
Pengukur arah kiblat oleh ulama kharismatik Aceh yang menguasai ilmu falaq, Tgk H Muhammad Ali Irsyad (Abu Teupin Raya).
Tahun 1986 Masjid Taqarrub diresmikan, ditandai dengan pelaksanaan shalat Jumat Berjamaah. Bertindak sebagai imum syik, Tgk H Ismail Arsyad (Alm).
Ia pun Khatib merangkap Ketua Badan Kemakmuran Mesjid (BKM) Masjid Taqarrub selama 18 tahun. Pada tahun 1997 nama Masjid Taqarrub (Masjid Pheb) diubah menjadi Masjid Besar At-Taqarrub. Banyak program keislaman bergulir dari masjid ini.
Banyak pembesar Aceh, termasuk Syamsuddin Mahmud (Gubernur Aceh saat itu) yang ikut meresmikan berbagai kegiatannya. Yang jelas masjid yang kini bernama Masjid Besar At-Taqarruf, sudah terdaftar di Kementerian Agama Repulik Indonesia, dan sudah rampung 90 persen pembangunannya.(idris ismail)