Usianya 200 Tahun, Pohon Beringin di Keude Trienggadeng Mulai Patah-patah, Ini Harapan Warga

Karena khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan, hampir tak ada warga yang berteduh di bawah pohon yang lingkaran batangnya sangat besar.

Penulis: Abdullah Gani | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/ABDULLAH GANI
Pohon beringin di Keude Trienggadeng, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, di sisi Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, mulai rapuh. Cabang dan rantingnya mulai patah dan jatuh. 

Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Sebatang pohon beringin di Keude Trienggadeng persisnya di sisi Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, belakangan menuai masalah.

Pasalnya, pohon yang diperkirakan sudah berumur tidak kurang dari 200 tahun itu, kini tak lagi rindang dan bermanfaat bagi masyarakat untuk berteduh.

Usianya yang sudah sangat tua membuat hampir semua cabang dan ranting, mengering dan sewaktu-waktu patah lalu berjatuhan.

Karena khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan, hampir tak ada warga yang berteduh di bawah pohon yang lingkaran batangnya sangat besar.

Apalagi, dalam dua pekan terakhir cabang atau rating sering patah dan terkadang menimpa pengguna jalan walau pun tak fatal.

Seperti disampaikan Tgk Zulkarnaen (98), warga Trienggadeng, kepada Serambinews.com, Kamis (31/5/2018).

Baca: Jangkabuya Sentra Semangka di Pidie Jaya, Hasil Panen Diborong Pedagang, Segini Harga Sekilo

Baca: Ditangkap karena Nyalakan Musik Saat Warga Shalat Tarawih, Pemuda Pijay Malah Terjerat Kasus Lain

Baca: Ternyata Gadis Pidie Jaya Ini Dibawa Kabur Sang Pacar ke Jakarta, Ini Wajah Pelakunya

Ayah Don (begitu nama populer lelaki bertubuh tegap yang fisiknya yang masih normal).

Katanya, pohon yang sudah sangat tua itu kini sangat membahayakan pengguna jalan, karena hampir setiap hari rantingnya ada yang patah.

Pada Kamis (31/5/2018), salah seorang yang sedang melintas di kawasan tersebut, tiba-tiba ranting pohon dimaksud patah dan berjatuhan menimpanya.

Untung saja ranting yang terkena tubuh warga tersebut tidak seberapa besar dan hanya sedikit mengenai tubuhnya.

Tapi jika jatuhnya pas di tubuh warga tersebut, bisa jadi akan berakibat fatal.

Untuk menghindari jatuhnya korban, Ayah Don meminta perhatian dinas terkait agar pohon yang sudah bermur sekitar 200 tahun ini ditebang saja.

“Sebaiknya pohon yang sudah tua itu ditebang saja dari pada nanti ada korban," kata Ayah Don.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved