In Memoriam - Sultanah Aceh Teungku Putroe Safiatuddin Itu Memang Ingin Berumah di Baperis
Keinginannya untuk punya "rumah" di Baperis memang akhirnya terwujud, tapi dalam bentuk lain, sebuah "rumah abadi."
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Safriadi Syahbuddin
Raja dan kerabat kerajaan yang dimakamkan di sana adalah:
1. Pocut Rumoh Geudong/ Meurah Limpah/ Pocut Lamseupeung: permaisuri Sultan Alaiddin Ibrahim Mansyur Syah
2. Pocut Sri Banun: putri Sultan Alaiddin Ibrahim Mansyur Syah
3. Sultan Alaiddin Ibrahim Mansyur Syah/ Meureuhom Baro
4. Sultan Alaiddin Muhammad Syah
5. Sultan Alaiddin Jauhar Alam Syah/ Sultan Husein
6. Putroe Bineu/ Pocut Meurah di Awan: Ibu Sultan Alaiddin Jauhar Alam Syah/ Sultan Husein
7. Tuanku Pangeran Husein: putra Sultan Alaiddin Ibrahim Mansyur Syah
8. Tuanku Zainal Abidin: ayah Alaiddin Muhammad Daud Syah II (sultan Aceh yang terakhir), panglima perang kesultanan Aceh Darussalam pada pemerintahan Sultan Alaiddin Ibrahim Mansyur Syah
9. Teungku Chik: kakak perempuan Sultan Alaiddin Ibrahim Mansyur Syah
10. Tuwanku Raja Ibrahim
Nah, di sanalah Sultanah Teungku Putroe Safiatuddin Cahaya Nur Alam, dimakamkan, persis di sebelah makam ayahandanya, Tuwanku Raja Ibrahim.
Sultanah Teungku Putroe Safiatuddin Cahaya Nur Alam Meninggal dunia dalam usia 87 tahun.
Keinginannya untuk punya "rumah" di Baperis memang akhirnya terwujud, tapi dalam bentuk lain, sebuah "rumah abadi."
Sultanah juga memendam keinginan bisa mengunjungi Linge Gayo, tempat misal Sultan Johansyah, pendiri Kerajaan Aceh Darussalam, takkan adalah "kakek-buyutnya."
Baca: Kisah Cinta Soekarno Cukup Piawai Pikat Wanita, dari 9 Istrinya Ternyata Ada Pramugari Cantik Garuda
Baca: Tetap Awet Muda di Usia 70 Tahun, Ini Rahasia Naoko Nemoto Istri Ir Soekarno
Baca: Empat Benda Milik Soekarno Ini Diklaim Sakti, Ternyata Ada Kisah Unik di Baliknya
Baca: Soekarno Punya Anak Bernama Gempar, Sengaja Dirahasiakan dan Cuma Digendong Sekali Seumur Hidup