Soekarno Dikenal Punya Banyak Istri, Tapi Hanya 1 Istri yang Setia Menemani di Detik-detik Wafatnya
Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901, dirinya juga wafat pada bulan yang sama di tanggal 21 tahun 1970.
Dari Tukimin, Sidarto berhasil memeroleh uang tunai 10.000 dollar AS untuk diberikan kepada Soekarno.
Selanjutnya, Sidarto mencari cara agar uang tersebut lolos dari pemeriksaan penjaga dan sampai ke tangan Soekarno.
Ia lalu memasukkan uang itu ke dalam kaleng biskuit dan meminta Megawati Soekarnoputri menyerahkannya kepada Soekarno.
Baca: Wagub Aceh Prihatin Masih Ada Tenaga Kontrak tak Masuk Kantor Usai Libur Lebaran
Baca: Jelang Laga Timnas Argentina Vs Kroasia, Lionel Messi Dirundung Pilu
Selama menjadi ajudan Soekarno, Sidarto sempat menyaksikan beberapa upacara kenegaraan termasuk proses penyerahan kekuasaan eksekutif dari Soekarno kepada Soeharto pada 20 Februari 1967.
Sejak saat itu, secara de facto dan de jure kekuasaan berpindah dari Soekarno ke Soeharto.
Selain tidak mendapatkan uang dari negara, semua fasilitas kenegaraan juga dibatasi ketat untuk Soekarno.
Termasuk fasilitas dokter kepresidenan untuk memeriksa kesehatannya.
Baca: Berusia 1.000 Tahun, Ilmuwan Berhasil Artikan Tulisan Jimat yang Ditemukan di Yerusalem
Baca: Sering Disepelekan, 7 Kesalahan Ini Membuat Kulkas Cepat Rusak
Pada awal 1968, Soekarno dikenai tahanan rumah dan dibatasi aktivitasnya termasuk untuk bertemu keluarga.
Sidarto ditarik dari posisinya sebagai ajudan Soekarno oleh Polri Pada 23 Maret 1968.
Kondisi kesehatan Soekarno yang semakin menurun dianggap lebih memerlukan dokter ketimbang ajudan.
Hingga akhirnya Soekarno menderiya penyakit gagal ginjal hingga menghembuskan nafas terakhirnya.
Baca: Wanita Pidie Terseret Gelombang Laut, Sempat Ditolong Warga Tapi Akhirnya Meninggal di Rumah Sakit
Baca: Kesaksian Siswa SMA Selamat Sambil Pegang Helm, Sebut Penumpang Sudah Penuh Masih Dipaksa Masuk
Dikutip dari Wikipedia, Soekarno telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964.
Namun, kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965.
Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat, tetapi ia menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional.
Soekarno bertahan selama 5 tahun hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Baca: Piala Dunia 2018 - Jadwal Siaran Langsung Malam Ini, Ada Argentina, Prancis, Denmark, dan Kroasia
Baca: Idul Fitri 2018, Begini Bangsawan Timur Tengah Merayakannya, Termasuk Raja Salman dan Para Pangeran