Malaysia

Makin Tertekan, Najib Razak Terseret Kasus Pembunuhan Model Mongolia yang Juga Mantan Kekasihnya

perempuan bernama Altantuya Shaariibuu (28) ditembak mati dan tubuhnya diledakkan dengan bahan peledak plastik kelas militer.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Tribun Jabar
Najib Razak dan Kekasih Gelap 

SERAMBINEWS.COM, KUALA LUMPUR - Kepolisian Malaysia membuka kembali penyelidikan kasus pembunuhan model perempuan asal Mongolia pada 2006, yang turut menyeret nama mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak.

Dilansir dari AFP, Jumat (22/6/2018), perempuan bernama Altantuya Shaariibuu (28) ditembak mati dan tubuhnya diledakkan dengan bahan peledak plastik kelas militer.

Kasus pembunuhan itu menjadi aspek yang paling mengejutkan dalam sejumlah skandal yang melibatkan Najib.

Baca: BREAKING NEWS: Lagi Kecelakaan Kapal di Danau Toba, Kali Ini di Nainggolan Samosir

Baca: Nonton Bareng Piala Dunia 2018 Berujung Tawuran di Uganda, 4 Orang Tewas dan 19 Terluka

 Ayah Altantuya mengunjungi Malaysia pada pekan ini.

Dia bertemu dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, yang juga mendukung investigasi kasus tersebut.

"Saya dapat mengonfirmasi, kami membuka kembali penyelidikan," kata kepala polisi nasional Mohamad Fuzi Harun, seperti dikutip dari The Star.

"Kami akan melakukan tugas kami tanpa rasa takut," ucapnya.

Baca: Berikut 5 Adegan Paling Kontroversial Piala Dunia yang Tak Mungkin Terlupakan Hingga Saat Ini

Baca: Kisah Pilu Bayi Berjuang untuk Hidup, Saat Lahir di Usia Kandungan 6 Bulan Hanya Sebesar Botol Kecap

Ketua Lawyers for Liberty Eric Paulsen mengatakan, Najib harus menjadi salah satu saksi baru yang diinterogasi pihak kepolisian terkait kasus pembunuhan Altantuya.

"Kami ingin tahu mengapa Altantunya dibunuh dan siapa yang memerintahkan pembunuhannya," katanya.

Altantuya dibunuh di sebuah hutan di Shah Alam, Selangor, pada Oktober 2006.

Dugaan berkembang bahwa Altantuya dibunuh agar bungkam terkait korupsi sejumlah pejabat tinggi Malaysia dalam pembelian dua kapal selam Scorpene buatan Perancis dan Spanyol yang bernilai 2 miliar dollar AS.

Baca: Pengakuan Pelaku Penganiayaan Herman Bikin Kaget, Ternyata Korban Sering Ganggu Istrinya

Baca: Tancap Gas Usai Tabrak Pengendara Verza, Pengemudi Innova Ditangkap di Aceh Utara

Pembelian dilakukan ketika Najib menjadi menteri pertahanan.

Altantuya bekerja sebagai penerjemah pada tahap akhir sejumlah negosiasi transaksi itu.

Najib dengan tegas telah menyangkal pernah bertemu Altantuya atau punya hubungan dengannya.

Pemerintahannya pun menyangkal telah melakukan kesalahan dalam pembelian dua kapal selam itu, yang telah menjadi subjek investigasi hakim Perancis.

Baca: Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris, Diduga Akan Meledakkan Bom saat Pilkada

Baca: Kekalahan Telak Argentina dari Krosia di Piala Dunia 2018 Makan Korban, Seorang Pria Bunuh Diri

Dua polisi dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan tersebut.

Salah satunya kabur ke Australia dan mengungkapkan bahwa dia diperintah untuk membunuh Altantuya.

Namun, motif pembunuhan Altantunya tidak pernah terungkap dalam persidangan dua terdakwa, Sirul Azhaw Umar dan Azilah Hadri.

Baca: Jadwal Tanam Padi Gadu Molor di Tiga Kecamatan, Ini Ultimatum Kadistan Pidie Jaya

Baca: Temuan Baru Para Peneliti: Manfaat Lain Minum Kopi Ternyata Dapat Lindungi Jantung

Sirul mengatakan kepada seorang hakim dalam persidangan, dia menjadi kambing hitam yang dikorbankan demi melindungi sekelompok orang.

Di sisi lain, dia tidak pernah mengungkap nama dari orang-orang tersebut.

Sirul juga menyatakan, dia belum pernah bertemu Abdul Razak Baginda, bekas teman dan penasihat Najib, yang awalnya didakwa bersekongkol untuk melakukan pembunuhan itu tetapi kemudian dibebaskan.

Altantuya merupakan mantan kekasih Abdul Razak.

Dalam sebuah surat yang ditemukan setelah pembunuhannya, Altantuya ingin imbalan senilai 500 ribu dollar AS untuk tetap bungkam terkait apa yang diketahuinya tentang perjanjian pembelian dua kapal selam.

Baca: Hotman Paris Minta SK Kapten Kapal Sinar Bangun yang Tinggalkan Korban Dicabut, Bukan Manusia!

Baca: Tim Seleksi Umumkan Tujuh Nama Calon Direktur PDAM Tirta Mountala 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Makin Tertekan, Najib Razak Terseret Kasus Pembunuhan Model Mongolia "

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved