Pilkada 2018
HAMAS Mengaku Diserang Black Campaign dengan Modus Amplop Berisi Uang Palsu
"Terus terang kami sangat keberatan. Ini Upaya menghancurkan citra HAMAS,"
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Sebab, dia yakin pelaku merupakan salah satu kandidat di sana untuk merusak mereka jelang pencoblosan.
Baca: Pasangan Petahana di Pilkada Pijay Aiyub Abbas-Said Mulyadi Unggul Telak di Kampungnya
Uang palsu, kata Asmauddin secara hukum merupakan pelanggaran dan wajib diusut.
"Jangankan uang palsu, uang asli pun tidak ada kami sebar semacam ini. Tindakan ini jelas merugikan kami dan penegak hukum serta pengawas pemilihan wajib mengusut. Kasus ini jelas melanggar undang-undnag dan merusak perekonomian Indonesia karena jika dibelanjakan berbaya," ujar Asmauddin.
Asmauddin pun berharap kasus tersebut benar-benar diusut.
Menurut Asmauddin, kekalahan akan mereka terima jika bermain fair dan bersih. Namun, tindakan penyebaran uang palsu mencatut pasangan HAMAS dianggap sebagai upaya kampanye hitam.
Seperti diberitakan, sejumlah masyarakat di Kota Subulussalam dikecoh beredarnya amplop berisi uang palsu yang mencatut salah satu kandidat pilkada wali kota/wakil wali kota setempat, Rabu (27/6/2018) dinihari tadi.
"Benar, ada memang laporan soal uang palsu, tapi belum dapat kita simpulkan," kata Jumadin, unsur Panitia pengawas pemilihan (Panwaslih) Kota Subulussalam, kepada Serambinews.com, saat memantau proses pencoblosan di Penanggalan. (*)